Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 31 Mei 2022: Keluarkan 4 Kali Guguran Lava Pijar 1,8 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi masih mengeluarkan guguraan lava pijar. Dari pengamatan BPPTKG dari pukul 00.00 hingga 06.00, tercatat ada 4 kali guguran lava pijar.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi masih mengeluarkan guguraan lava pijar. Dari pengamatan BPPTKG dari pukul 00.00 hingga 06.00, tercatat ada 4 kali guguran lava pijar.
Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan jarak luncur maksimal guguran lava pijar adalah 1.800 meter ke arah barat daya.
Guguran sebanyak 14, Amplitudo : 3-22 mm, Durasi : 15-110 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 2 kali, Amplitudo : 3-4 mm, S-P : 0.4-0.5 detik, Durasi : 5 detik.
Baca juga: HP Realme 9 2022, Harga Rp 3 Jutaan Andalkan Prosesor Snapdragon 680, Ini Info Spesifikasinya
Vulkanik Dangkal tercatat ada 2 kali, Amplitudo : 30-40 mm, Durasi : 9-11 detik.
"Secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah,"katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (31/05/2022).
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 13-22 °C, kelembaban udara 59-97 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg.
Saat ini, Merapi masih Siaga (level III). Potensi bahaya guguran lava dan awan panas masih terjadi. Terutama di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Baca juga: Mataram Utama Berubah Nama Jadi Nusantara United FC, Tak Lagi Berkandang di Yogyakarta?
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi ," terangnya.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)