Paguyuban Pedagang Daging Sapi di Segoroyoso Bantul Mogok Sembelih Sapi Imbas Ditutupnya Pasar Hewan

Paguyuban Pedagang daging sapi (PPDS), Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul melakukan aksi mogok menyembelih sapi

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Paguyuban Pedagang daging sapi (PPDS), Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul melakukan aksi mogok menyembelih sapi.

Aksi ini imbas ditutupnya beberapa Pasar Hewan di sejumlah wilayah baik di DIY dan Jawa Tengah.

Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi (PPDS), Segoroyoso, Kabupaten Bantul , Rejo Mulyo mengatakan rencana penghentian penyembelihan sapi ini dilakukan dari Selasa (31/5/2022) hingga Jumat (3/6/2022) ke depan. Langkah ini juga sudah diinformasikan kepada seluruh anggota PPDS di seluruh DIY.

Baca juga: Kenal di Facebook, Anak di Bawah Umur Asal Semarang Jadi Korban Penelantaran di Kulon Progo

"Kita sudah buat surat edaran untuk tidak melakukan penyembelihan dan perdagangan daging sapi terhitung mulai Selasa (31/5/2022) malam hingga Jumat (3/6/2022). Suratnya sudah kita edarkan Senin (30/5/2022) malam," jelasnya, Selasa (31/5/2022).

Rejo mengatakan bahwa aksi ini dilakukan karena sejumlah pasar hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah tutup sementara.

Dengan ditutupnya beberapa pasar hewan praktis menyebabkan minimnya pasokan sapi yang akan disembelih, bahkan hampir dipastikan tidak ada.  

Biasanya dalam sehari mereka bisa memotong 52 ekor sapi. Dan jumlah tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pasar hewan yang masih buka saat ini.

Pasalnya pasar hewan yang masih buka saat ini yang berskala kecil.  

Baca juga: Polisi Lacak Pelaku yang Menewaskan Pelajar SMP di Yogyakarta Melalui Jejak Digital

"Selama ini kita mengandalkan sapi untuk dipotong dari sejumlah pasar hewan yang saat ini ditutup seperti pasar hewan Siyono, Munggi di Gunungkidul, pasar hewan Prambanan di Sleman dan pasar hewan di Muntilan, Jawa Tengah. Itu pasar hewan yang cukup besar dan menyuplai sapi-sapi untuk disembelih di Yogyakarta maupun Jawa Tengah," tuturnya.

Maka selama pasar hewan yang berskala besar masih tutup, pihaknya akan melanjutkan mogok memotong sapi.

Dirinya juga memastikan para penjual daging sapi di pasar yang tergabung dalam PPDS tidak akan berjualan.

Kondisi itu akan menyebabkan kelangkaan daging sapi dan tidak menutup kemungkinan harga daging sapi akan melonjak.
 
"Kalau daging sapi langka ya itu dampak tidak ada lagi pasokan daging dari penyembelih. Kalau harga sapi tinggi, kami masih bisa motong, namun kalau tidak ada sapi yang dipotong, trus mau motong apa?" tandasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved