Tips Sehat
Penjelasan Dokter Spesialis: Hipertensi Bisa Menyerang Otak, Jantung dan Ginjal
Bagaimana hipertensi kemudian menyerang tiga organ lain: otak, jantung, dan ginjal, berikut penjelasan dokter spesialis penyakit dalam
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Hipertensi wajib diwaspadai. Berjuluk silent killer penyakit tekanan darah tinggi ternyata bisa berdampak atau menyerang bagian organ lain yaitu otak, jantung, dan ginjal.
Tiga organ dalam tersebut merupakan bagian rentan akibat serangan tekanan darah tinggi.
Bagaimana hipertensi kemudian menyerang tiga organ lain: otak, jantung, dan ginjal, berikut penjelasan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, Dokter Ratna Suwardi.

Baca juga: Waspada Hipertensi: Inilah 3 Organ Dalam yang Rentan Gara-gara Tekanan Darah Tinggi Menurut Dokter
Dokter Ratna menjelaskan terdapat tiga organ utama yang rentan terhadap serangan hipertensi, yakni otak, jantung, dan ginjal.
"Jika hipertensi menyerang otak, maka penderitanya rentan terhadap strok. Tekanan darah yang tidak terkontrol juga dapat menyerang jantung dengan mengubah struktur jantung, entah membesar atau membangkak," jelas dokter.
Organ yang ketiga, yaitu ginjal, menjadi organ yang sangat penting untuk dilindungi.
Hal ini dikarenakan jika hipertensi menyerang ginjal, maka lama kelamaan penderitanya akan mengidap ginjal kronis.
Ginjal tentunya merupakan organ yang penting karena ginjal menjadi organ dalam sistem ekskresi yang mampu beragam limbah asupan sehari-hari.
Jika dalam sehari saja kamu sudah makan tidak menentu, bayangkan jika limbah makanan tersebut tidak dibersihkan dan dibiarkan menumpuk berhari-hari, maka terbayang seluruh isi perutmu yang kotor.
Baca juga: Hati-hati Diabetes, Daftar 5 Minuman Sehari-hari Ini Wajib Dihindari agar Gula Darah Terkendali
Namun dokter turut menjelaskan jika penderita ginjal kronis akibat hipertensi ini jarang menunjukkan gejala yang nampak sehingga untuk menghindarinya, kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter.
Dokter Ratna mengatakan bahwa jika seseorang telah mengalami gejala-gejala tertentu, artinya ia sudah mengidap ginjal kronis dalam waktu yang lama dan sudah memasuki stadium kritis.
Maka dari itu, besar kemungkinannya sudah tidak bisa tertolong lagi.
Dokter juga menyarankan agar para penderita hipertensi melakukan konsultasi ke dokter secara rutin, minimal setahun sekali, untuk memeriksa apakah hipertensi ini sudah menyerang organ lainnya atau belum.
Hipertensi selama ini memang dikenal sebagai silent killer (pembunuh diam-diam). Pasalnya, tanpa adanya gejala yang signifikan, penderitanya bisa terserang dan di saat yang sama penderita bisa saja meninggal.
Fakta bahwa hipertensi dapat menyerang organ lain. Hal itu telah diungkap oleh dokter Ratna dalam penjelasannya seputar Bagaimana Hipertensi Dapat Mempengaruhi Ginjal.
Baca juga: Waspada Hipertensi: Daging Kambing Tetap Lebih Baik Dibanding Sapi dan Ayam, Ini Penjelasan Dokter
(*/Tribun Jogja /sonora)