BUNTUT Penganiayaan yang Menewaskan Pelajar SMP di Yogyakarta
Penganiayaan yang berujung maut itu diduga dilakukan oleh sekelompok remaja yang saat ini masih diburu.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Polisi masih menyelidiki kasus meninggalnya seorang pelajar berinisial ZWP (17) akibat penganiayaan, Minggu (29/5/2022) dini hari.
Penganiayaan yang berujung maut itu diduga dilakukan oleh sekelompok remaja yang saat ini masih diburu.
Sebagaimana diberitakan, ZWP saat itu berboncengan dengan NSP (15) yang tak lain adalah teman mainnya.
Mereka melintas di Jalan Tentara Pelajar, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta sekitar pukul 00.30 WIB.
Setibanya di depan SMP 12 Yogyakarta, sepeda motor yang dikendarai ditendang oleh salah satu kelompok.

ZWP mengalami luka benturan pada bagian kepala yang mengakibatkan dirinya meninggal dunia.
Sementara NSP teman yang dibonceng hanya mengalami luka ringan.
Polisi menyelidiki bahwa tindakan para pelaku itu dipicu lantaran korban dan pelaku saling tantang di media sosial.
"Pelaku belum tertangkap. Masih terus penyelidikan," kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja, Senin (30/5/2022).
Dia mengatakan, hingga Senin pagi 11 saksi telah diperiksa oleh pihak kepolisian guna mencari titik terang kasus itu.
Sementara barang bukti yang digunakan dalam pengusutan kasus itu hanya sepeda motor milik korban.
"Barang bukti hanya sepeda motor milik korban. Apakah mereka anggota geng, kami belum menyimpulkan itu," jelasnya.
Polisi menyimpulkan bahwa pelaku dan korban berteman via media sosial (medsos).
Sehingga beberapa saat sebelum aksi kejar-kejaran itu berlangsung, mereka berkomunikasi dan saling tantang.
Kata Ketua RT

Sementara itu, ketua RT 34 Rw 08, Bumijo Kidul, Rudi Antono mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di angkringan yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Semula dia tidak tahu sama sekali jika ada kejadian dugaan penganiayaan yang mengakibatkan ZWP terjatuh dan meninggal dunia.
Barulah beberapa saat setelah ZWP terjatuh, ia baru mengetahui bahwa pelajar nahas itu baru saja mengalami dugaan penganiayaan oleh salah satu kelompok.
Dia menyaksikan tiga sepeda motor melaju kencang ke arah Jalan Wongsodirjan, atau menuju Jalan P Mangkubumi seusai ZWP bersama temannya terjatuh.
Total ada enam pemuda yang terlihat kabur dengan menggunakan tiga sepeda motor.
"Jadi yang saya tahu itu ada empat motor dari arah Jalan Magelang. Semuanya berboncengan. Yang tiga motor kabur ke arah Jalan Wongsodirjan (menuju Malioboro) sambil teriak "tinggal wae, tinggal wae" (tinggal saja, tinggal saja) " katanya, ditemui di rumahnya, Minggu (29/5/2022).
Semua orang pada Minggu dini hari yang berada tak jauh dari lokasi kejadian terkejut.
"Begitu saya pastikan ke lokasi itu kepala korban sudah penuh darah. Saya sampai menjauh, enggak kuat melihat. Kalau teman satunya yang dibonceng hanya luka lecet," ujarnya.
Melihat kondisi itu, Rudi kemudian menelfon ambulans.
Beberapa saat mobil ambulans pun datang dan melakukan tindakan medis.
Korban saat itu dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Sardjito.
"Pas sesaat kejadian masih hidup, begitu sampai di RS. Sardjito saya ditelfon sopir ambulans kalau korban sudah meninggal," ujarnya.
Diduga ZWP mengembuskan napas terakhirnya saat perjalanan menuju rumah sakit.
Rudi sempat bertanya kepada teman yang dibonceng korban berinisial NSP.
Menurut penuturannya, motor yang dikendarai korban terjatuh lantaran ditendang oleh salah satu pengendara tiga motor yang berhasil kabur.
Motor korban oleng lalu membentur trotoar dan kepala korban mengalami cidera berat.
"Saksi (temannya) bilang motornya ditendang. Itu lalu kepalanya terbentur. Wah, darah semua itu," ungkapnya.
Pantauan di lapangan, lokasi tepatnya kejadian itu berada di depan SMP 12 Yogyakarta.
Gundukan pasir masih terlihat dibahu jalan sebelah kiri yang diduga adalah bekas darah korban.
Bekas benturan pada trotoar juga masih terlihat. (hda)