Berita Kriminal
Kisah Pilu Siswi SMP Korban Rudapaksa di Medan, Malu ke Sekolah hingga Tak Bisa Ikut Ujian Kelulusan
Korban merasa malu kepada teman temannya atas kasus yang dialami, sehingga membuatnya engan ke sekolah dan mengikuti ujian kelulusan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang Siswi SMP di sebuah SMP Negeri di Kota Medan, Sumatera Utara, terpaksa tidak mengikuti Ujian Kelulusan di sekolahnya.
Hal itu terjadi karena dirinya merasa malu karena menjadi korban tindakan rudapaksa.
Kasus kekerasan seksual yang dialaminya membuat pribadi korban pun menjadi tertutup.
Korban merasa malu kepada teman temannya atas kasus yang dialami, sehingga membuatnya engan ke sekolah dan mengikuti ujian kelulusan.
"Jadi karena kemarin kami sedang mengurus kasus anak saya. Kemarin memang kejadian itu membuat anak saya jadi sedikit tertutup, dia malu mau sekolah, makanya dia tidak ikut ujian kelulusan," kata NA, orangtua korban kepada Tribun, Sabtu (21/5/2022).
NA pun kemudian mencoba mendatangi pihak sekolah.
Dia berharap pihak sekolah dapat mengerti keadaan putrinya dan membantunya mengurus keperluan sekolah anak sulungnya itu.
"Jadi kemarin sudah ke sekolah untuk meminta agar sekolah mau membantu sekolah anak saya karena dia belum ikut ujian kelulusan, sementara kawan-kawannya sudah selesai," kata NA.
NA dan putrinya pun lantas ke sekolah beberapa kali dan bertemu guru dan kepala sekolah. Namun upayah mereka tidak membuahkan hasil.
"Sudah saya sudah ke sekolah dan menjumpai wali kelas. Dan kemaren sudah 3 kali saya datangi guru, tapi selalu ada kendala, yang katanya lagi rapat, sedang kebaktian dan waktu saya jumpai kepala sekolah bilang harus ikut ujian susulan dan harus datang pagi jam 9. Dan semalam kami sudah datang ke sekolah tidak ada orang dan sudah tutup," keluh NA.
NA pun lantas meminta agar pihak sekolah membuka hati dan membantu anaknya yang baru saja jadi korban aksi tercela yang membuat psikologis anaknya terganggu.
"Saya harap pihak sekolah mengerti keadaan anak saya dan dapat membantu kami agar anak saya tetap dapat melanjutkan sekolah," tuturnya.
Kronologi Rudapaksa
Kasus rudapaksa yang dialami NA sendiri telah memasuki tahap penyelidika oleh Satreskrim Polrestabes Medan.
Aksi bejat yang dialami korban sebelum dilakukan oleh seorang remaja bernama HB (18) yang juga masih seorang pelajar SMA.