ADVERTORIAL

Pemkot Yogyakarta Dukung KBM Daring Lewat Wifi Publik Berbasis RW

Keberadaan wifi publik ini sangat bermanfaat untuk mengantisipasi learning loss.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Situasi pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun terakhir membuat ruang gerak manusia terbatas.

Tak terkecuali di Kota Yogyakarta , selain aktivitas sosial dan ekonomi, kegiatan belajar mengajar ( KBM ) bagi siswa-siswi pun harus diselenggarakan secara online, atau daring.

Namun, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan Pemkot untuk mendekatkan akses teknologi informasi (TI) pada masyarakat membuat pelaksanaan KBM daring ini tidak mengalami kendala yang berarti.

Maka, proses pembelajaran tetap bisa bergulir.

Ia tidak memungkiri, saat awal dilangsungkan KBM daring, pihaknya sempat menerima banyak keluhan, baik dari guru, orang tua, dan siswa.

Baca juga: Upaya Pemkot Yogyakarta Tonjolkan Estetika Kota Berperadaban Modern

Menurutnya, banyak di antara mereka yang kurang nyaman dengan sekolah online, mengingat belum terbiasa belajar di depan perangkat elektornik.

"Karena ini fenomena pertama, anak-anak belum terbiasa. Tentu saja, ya, itu tak mudah. Guru harus menyesuaikan diri, kemudian orang tua pun harus ikut belajar," ucapnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta , Heroe Poerwadi menuturkan, segala daya dan upaya terus ditempuh oleh Pemkot Yogyakarta , untuk mempermudah pembelajaran daring sepanjang pandemi.

Termasuk, dengan menyediakan akses free wifi berbasis RW yang cakupannya sekarang semakin diperluas.

"Wifi publik berbasis RW sudah terealisasi di 600 titik lebih. Ini bentuk dukungan dari Pemkot Yogyakarta , untuk sekolah jarak jauh, supaya anak-anak yang masih kesulitan jaringan internet untuk belajar daring, tidak terkendala lagi," cetusnya.

Menurutnya, keberadaan wifi publik ini sangat bermanfaat untuk mengantisipasi learning loss.

Sehingga, Pemkot Yogyakarta pun berharap, potensi minimnya serapan peserta didik dapat diminimalisir melalui akses internet yang benar-benar mumpuni, agar hasil pembelajaran tak terjun bebas.

"Artinya, ada persolan dalam sistem pembelajaran daring, karena materi-materi yang disampaikan tidak sepenuhnya terserap. Itu kita coba antisipasi dengan perluasan akses internet gratis untuk warga masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, untuk menunjang budaya literasi di tengah masyarakat, Pemkot Yogyakarta juga menggelar layanan perpustakaan keliling di wilayah.

Baca juga: Pemkot Yogya Kenalkan Oleh-oleh Khas Jogja Melalui Pameran UMKM

Fasilitas ini bisa diakses penuh oleh masyarakag secara gratis, bertajuk Monika, atau Mobil Internet dan Perpustakaan Kewilayahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved