Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 17 Mei 2022 : Keluarkan Guguran Lava Pijar 5 Kali, Jarak Luncur Maksimal 1,2 Km

Gunung Merapi masih mengeluarkan guguran lava pijar, Selasa (17/05/2022). Dari pengamatan BPPTKG dari pukul 00.00 hingga 06.00, tercatat ada 5 kali

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi masih mengeluarkan guguran lava pijar, Selasa (17/05/2022). Dari pengamatan BPPTKG dari pukul 00.00 hingga 06.00, tercatat ada 5 kali guguran lava pijar

Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan jarak luncur maksimal guguran lava pijar adalah 1.200 meter ke arah barat daya. Selain itu,  terjadi 14 kali guguran dengan amplitudo 3-8 mm durasi 43-129 detik.

"Terjadi kegempaan vulkanik dangkal 1 kali, amplitudo 70 mm, dengan durasi 10.8 detik. Tektonik jauh 2, amplitudo 4-6 mm, durasi 50.6-161.8 detik,"katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (17/05/2022).

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Selasa 17 Mei 2022, Daftar Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

Ia melanjutkan secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25-50 m di atas puncak.

Cuaca cerah, angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 17-20 derajat Celcius. Kelembaban udara 71-73 persen, dan tekanan udara 654-688 mmHg

Saat ini, Merapi masih Siaga (level III). Potensi bahaya guguran lava dan awan panas masih terjadi. Terutama di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Arsenal Gagal Lompati Tottenham Hotspur Balik ke Zona Liga Champions

"Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,"terangnya. 

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved