Imbas Adanya Penyebaran PMK, Penjualan Hewan Ternak di Kulon Progo Sedikit Menurun

Temuan PMK di wilayah paling barat DIY berdampak pada perputaran ekonomi dari penjualan hewan ternak. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Hewan ternak yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Terpadu Pengasih, Minggu (15/5/2022). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Kulon Progo menyebabkan penjualan hewan di Pasar Hewan Terpadu Pengasih sedikit menurun.

Penurunan ditaksir sekitar 20 persen. 

Penjual Kambing, Suradi (42) mengatakan temuan PMK di wilayah paling barat DIY berdampak pada perputaran ekonomi dari penjualan hewan ternak

Dikarenakan daya beli masyarakat menurun. Penjualan hewan ternak sekitar 2 ekor dari yang sebelumnya 5 ekor. 

Penurunan juga berdampak pada harga penjualan hewan ternak tersebut. Sebelumnya kambing dijual harga mulai Rp 2,5 juta per ekor kini mulai Rp 2,2 juta per ekor. 

Padahal kambing-kambing yang dijual oleh warga Palihan, Temon didatangkan dari lokal Kulon Progo. 

Dikatakannya, pedagang kini lebih selektif dalam membeli hewan ternak seperti kambing dan sapi. Ketika dibeli ternyata membawa penyakit.

"Takutnya hewan ternak di rumah juga ikut tertular. Sehingga harus tau indikasi gejalanya," ucapnya, Minggu (15/5/2022). 

Kekhawatiran juga turut dirasakan oleh Juhari, meski temuan PMK belum berdampak pada jual beli kambing miliknya. 

Untuk mencegah penyakit itu menyerang hewan ternaknya, dia selalu menjaga kesehatan hewannya. Dengan cara membersihkan kandang dan memberi pakan yang bersih. 

Diimbau Tidak Panic Selling

Temuan PMK di Kulon Progo menyebabkan masyarakat menjual hewan ternaknya di bawah harga penjualan dalam kondisi normal. 

Untuk itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat, Aris Nugroho meminta agar masyarakat tidak panic selling.

Jika hal itu terjadi, bisa merugikan peternak ke depannya.

"Kalau ada gejala pada hewan ternaknya kita obati. Tingkat kesembuhannya tinggi dan tingkat mortalitas hewan ternak yang terkena PMK tidak terlalu besar," kata Aris. 

DPP Kulon Progo telah mendirikan posko di tingkat kabupaten dan kapanewon.

Peternak yang akan konsultasi dilayani secara gratis. Bahkan pihaknya juga menyiapkan desinfektan dan obat gratis. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved