Pemkot Yogyakarta Genjot Vaksinasi Booster sebagai Persiapan Masa Transisi Endemi Covid-19
"Mau tidak mau, kami harus memperluas vaksinasi booster. Meskipun saat ini, sudah 82 persen. Tetapi, masih kami perluas vaksinasi booster
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Presiden Indonesia, Joko Widodo, pada Selasa (26/5/2022), mengatakan tidak akan tergesa-gesa dalam memutuskan kebijakan terkait transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, turut mengikuti dan memperkuat persiapan endemi khusus di Kota Yogyakarta.
"Mau tidak mau, kami harus memperluas vaksinasi booster. Meskipun saat ini, sudah 82 persen. Tetapi, masih kami perluas vaksinasi booster untuk menjangkau itu," katanya, kepada wartawan di Teras Malioboro 2, Kamis (12/5/2022) malam.
Baca juga: Panut Mulyono: Siapapun yang Terpilih Jadi Rektor UGM Bisa Bawa Kampus Lebih Maju
Fokusnya ialah vaksinasi booster untuk anak-anak.
Namun demikian, lanjutnya, hingga saat ini belum ada petunjuk untuk vaksinasi booster anak-anak.
Dan hingga kini, pihaknya tetap menjaga protokol kesehatan untuk semua kegiatan yang berkaitan baik itu apabila mengundang kerumunan atau orang banyak.
Hal itu dilakukannya, untuk menjaga pandemi segera berakhir.
Heroe mengatakan saat ini kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta ditemukan sebanyak satu atau dua kasus per hari.
Artinya, sejak lebaran hingga saat ini atau selama 10 hari, pihaknya belum menemukan peningkatan kasus Covid-19.
"Semoga hal itu, bisa menjadi sesuatu yang menggembirakan. Untuk nantinya betul-betul bisa ditekankan tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19," imbuhnya.
Baca juga: Polres Magelang Akan Lakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas Selama Prosesi Kirab Waisak 2022
Terlebih, ucapnya, warga Kota Yogyakarta selama hampir setengah bulan atau 15 hari sudah berinteraksi dengan berbagai macam warga dari berbagai kota.
"Dan kita lihat memang di Indonesia, terutama di Kota Yogyakarta juga tidak ada peningkatan kasus yang signifikan atau yang sampai saat ini perlu kita khawatirkan," pungkasnya. (Nei)