Berita Bisnis Terkini
Tak Terpengaruh Temuan PMK, Penjualan Daging Sapi di Kota Yogyakarta Masih Stabil
Temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur tidak mengurangi minat daya beli daging sapi di Kota Yogyakarta .
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur yang menyerang beberapa sapi di Jawa Timur, ternyata tidak mengurangi minat daya beli daging sapi di Kota Yogyakarta .
Seorang pedagang daging sapi di Pasar Beringharjo , Waliyem (55), mengatakan penjualan daging sapi saat memasuki pertengahan Mei 2022 masih berjalan normal.
"Iya alhamdulillah masih berjalan normal untuk penjualan daging sapi dan rata-rata per hari bisa menjual dua kuintal," kata Waliyem, kepada Tribunjogja.com di Pasar Beringharjo , Kamis (12/5/2022) siang.
Ucapnya, jumlah penjualan tersebut berasal dari 35 konsumen langganan dan konsumen baru yang memberi daging di tempatnya.
Baca juga: Guru Besar FKH UGM : Hentikan Lalu Lintas Ternak di Daerah Wabah PMK
Katanya, daging sapi kualitas nomor satu pada saat ini menjadi buruan para konsumen dibanding hati sapi maupun lidah sapi.
Adanya PMK juga membuatnya untuk tetap selalu memperhatikan kualitas daging sapi .
Dikatakannya, telah berjalan selama tiga hari terakhir setiap pukul 09.00 WIB, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta selalu datang untuk mengecek atau memantau kualitas daging sapi di Pasar Beringharjo .
Para petugas tersebut selalu mengimbau pedagang daging sapi untuk tetap berhati-hati saat memilih dan menjual daging sapi . ( Tribunjogja.com )