Sniper Kanada Ungkap Kekecewaan yang Mengerikan Saat Ikut Berperang dengan Ukraina
Militer Ukraina tidak memiliki persenjataan yang memadai, pelatihan militer yang buruk hingga mengalami kerugian besar.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang penembak jitu asal Kanada mengungkapkan kekecewaannya terhadap militer Ukraina. Sniper yang dikenal sebagai 'Wali' itu diketahui baru saja pulang dari medan perang setelah bergabung dengan Ukraina dalam melawan militer Rusia.
Kepada media lokal di Quebec, Wali menceritakan pengalaman 'kekecewaan yang mengerikan'.
Menurut dia, militer Ukraina tidak memiliki persenjataan yang memadai, pelatihan militer yang buruk hingga mengalami kerugian besar.
Selain itu, juga ada kasus desersi pada jajaran militernya.
Sebelumnya, Wali mendapatkan sorotan luas oleh media barat setelah dirinya bergabung dengan militer Ukraina pada Maret 2022 lalu.
Ia juga dielu-elukan sebagai pahlawan.
Wali adalah seorang mantan tentara Kanada yang juga secara sukarela berperang dengan militan Kurdi di Irak.
Ia bahkan digambarkan oleh media Spanyol sebagai "penembak jitu terbaik di dunia".
Namun, dia mengatakan bahwa kenyataan membuatnya kecewa.
Sekembalinya ke rumah di Quebec, Wali mengatakan kepada La Presse pada hari Jumat bahwa komandan Ukraina awalnya "tidak tahu apa yang harus dilakukan" dengan pejuang asing seperti dirinya.
Lelah menunggu kesempatan untuk berperang, Wali bergabung dengan 'Brigade Norman', sebuah unit pribadi yang dipimpin oleh mantan tentara lain dari Quebec.
Namun, beberapa anggota brigade ini memberi tahu La Presse bahwa senjata dan baju anti peluru yang dijanjikan oleh kepala brigade tidak pernah muncul, dan beberapa anggotanya berada di dekat garis depan tanpa peralatan pelindung.
Sekitar 60 anggota brigade itu telah pergi, kata komandannya kepada La Presse, dan beberapa tentara "berrencana" untuk mencuri pengiriman senjata yang dipasok Amerika senilai $500.000 dan membentuk unit mereka sendiri.
Wali akhirnya bergabung dengan unit Ukraina yang bertempur di dekat Kiev, dan menjelaskan bahwa mereka harus mencari senjata, makanan, dan bensin.
“Anda harus mengenal seseorang yang memberi tahu Anda bahwa di beberapa tempat pangkas rambut tua mereka akan memberi Anda AK-47,” kenangnya sebagaimana dilansir RT.com, Sabtu (7/5/2022).