Dishub Bantul Minta Google Maps Tidak Arahkan Wisatawan Melintas Jalur Cinomati

Seringkali wisatawan yang akan ke Dlingo Bantul diarahkan melintas jalur Cinomati saat menggunakan Google Maps.

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
DOK IST
Papan peringatan untuk wisatawan agar tidak melewati jalur Cinomati, Bantul, DI Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dan Polres Bantul mengimbau agar wisatawan tidak melewati jalur Cinomati ketika akan menuju destinasi wisata di Kapanewon Dlingo.

Namun terkadang, aplikasi penunjuk arah seperti Google Maps justru mengarahkan pengendara untuk melintas di jalur tersebut.

Padahal dengan kondisi jalur yang menanjak dan menikung, banyak kendaraan terkhusus mobil yang tidak mampu menanjak di jalur ini di tahun-tahun sebelumnya.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul Singgih Riyadi mengakui bahwa seringkali wisatawan yang akan ke Dlingo diarahkan melintas jalur Cinomati saat menggunakan Google Maps.

Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019)
Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019) (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Maka dari itu, sebagai bentuk antisipasinya, Dishub Bantul akan menempatkan petugas di sana.

Dan selama libur Lebaran para petugas dan rambu-rambu yang terpasang di sana akan memberikan petunjuk jalur alternatif selain melewati Cinomati.  

"Mereka yang melalui jalur Cinomati itu modalnya Google Maps," ungkapnya, Selasa (3/5/2022).

Namun demikian, pihaknya juga tidak bisa mengintervensi Google Maps agar mengarahkan penggunanya melintas jalan lain.

Maka, Dishub Bantul akan berkoordinasi dengan Dishub DIY agar memberikan saran-saran jalur alternatif kepada pengelola Google Maps, sehingga nanti pengguna aplikasi ini tidak diarahkan ke jalur Cinomati.  

Sementara itu, Polres Bantul juga banyak mencatat pengemudi justru diarahkan ke jalan yang rawan salah satunya di tanjakan Cinomati.

Jalur tercepat

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan (TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari)

Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, dari pengalaman yang sudah-sudah memang banyak pengemudi yang justru diarahkan melewati tanjakan Cinomati ketika menuju kawasan wisata di daerah Dlingo dan Mangunan apabila menggunakan Google Maps atau aplikasi penunjuk arah lainnya.

Hal itu bisa terjadi karena aplikasi tersebut akan mengarahkan pengemudi ke lokasi tujuan dengan memilih jalur tercepat.

Namun sayangnya, banyak pengemudi atau wisatawan tidak mengetahui medan yang sebenarnya mereka hadapi.

"Memang sampai saat ini masih masyarakat banyak menggunakan Google Maps dan aplikasi juga mengarahkan ke situ (Cinomati). Padahal banyak pengemudi, khususnya yang baru ke Bantul tidak tahu medannya," ungkap Kapolres saat ditemui belum lama ini.  

Tampilan Google Maps
Tampilan Google Maps (Google)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved