Cerita Pemudik Vespa Ekstrem dari Sabang Menuju Malang : Sudah Rindu Sambal Buatan Emak
Wajahnya tampak sedikit lelah menempuh perjalana mudik lebaran, namun semangat pemuda bertato ini terlihat membara.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Rindu yang sudah tak terbendung pada keluarga menjadi alasan utama Yusuf rela menempuh perjalanan jauh untuk pulang kampung.
Mengendarai Vespa ekstrem, Yusuf menempuh perjalanan dari ujung barat Indonesia, yakni Sabang, menuju ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.
Melansir dari Wartakotalive.com, Yusuf mengendarai Vespa ekstrem miliknya dalam perjalanan mudik kali ini.
Tampak kondisi Vespa ekstrimnya seperti berkarat.
Tak ada pencahayaan baik lampu depan, hingga lampu belakang, posisi footstep cukup rendah ke aspal, tak sampai setengah jengkal orang dewasa.
Potongan-potongan kain berukuran kecil, ia rangkai bak tali dan diikat di stang.
Tak hanya itu, bagasi belakang ia tambahkan dengan beberapa potongan bambu, yang menempel di bodi Vespa.
Lalu potongan kain yang sama, ia ikat di belakang bersama dengan beberapa botol plastik bekas.
Tampak potongan kain tersebut sudah kotor. Di ujung bambu yang dirangkai jadi bagasi tambahan, ia taruh beberapa sendal dan serta jerigen ukuran lima liter berwarna merah.
"Saya baru dari Sabang (Aceh) mau pulang ke kampung di Malang (Jawa Timur)," ucap Yusuf.
Wajahnya tampak sedikit lelah menempuh perjalana mudik lebaran, namun semangat pemuda bertato ini terlihat membara.
Pria berusia 19 tahun ini, mengaku tak mau melewatkan momen Idul Fitri kali ini bersama keluarga.
Sejak 2019 lalu, ia telah berkelana ke Sabang, jauh dari keluarga.
Dua kali lebaran pun telah ia lewatkan.
Namun, lebaran kali ini, ia tak mau menahan rindu ingin berkumpul bersama keluarga.