Mudik Lebaran, Memanjakan Mudiker, Ojek-Taxi Online, Pusat Oleh Oleh Pun Gembira

Yogyakarta dan sekitarnya, diprediksi bakal dikunjungi banyak pemudik yang kemudian berwisata.

MG 1/Muhammad Irfan Habibi
Suasana Malioboro Yogyakarta, Kamis (3/2/2022), pascarelokasi secara bertahap PKL ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah dua kali Lebaran tanpa hiruk pikuk mudik, akhirnya tradisi tahunan ini bisa dijalankan pada Lebaran 2022.

Pemerintah memutuskan untuk meniadakan larangan mudik seperti tahun sebelumnya. Angka penularan Covid-19 melandai hingga kesempatan pulang kampung pun terbuka.

Namun demikian, protokol kesehatan tidak boleh diabaikan, tetap mengenakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.

Jalanan diprediksi macet. Pemerintah berupaya keras untuk mengurainya hingga perjalanan mudik pun lancar.

Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah tujuan mudik. Bahkan, Yogyakarta dan sekitarnya, diprediksi bakal dikunjungi banyak pemudik yang kemudian berwisata.

Tingkat pemesanan kamar hotel sangat tinggi. Para pedagang oleh-oleh juga menyiapkan bahan produksi lebih banyak guna mengantisipasi lonjakan permintaan.

“Selamat datang para pemudik di Jogja, setelah dua Lebaran terlewati tanpa kenangan. Kami mengharapkan, walaupun sudah di-booster tetapi prokes tetap ditaati,” kata seorang Driver GoCar, Syahyudi.

“Harapan kami dengan diperbolehkan mudik, semua sektor wisata dari hulu ke hilir akan menggeliat dan perekonomian akan ikut terangkat. Pelayanan taxi online atau taxol harus ditingkatkan, contohnya dengan Protect +,” tambahnya.

Untuk persiapan menyambut mudiker, dikatakan Syahyudi, yang jelas mobil memang dirawat setiap hari dalam keadaan bersih dan fit.

Tak kalah gembira adalah Eny dari Gudeg Yu Djum 167 Yogya. Dia berharap ekonomi segera pulih sehingga semua sektor akan tergerak.

“Harapan saya kondisi ekonomi pulih lagi, mulai membaik. Setelah dua tahun lalu, sepi pengunjung, semoga diperbolehkan mudik semakin lebih baik. Insya Allah, dengan dibukanya lagi kunjungan ke Jogja, perekonomian terus membaik dan meningkat lagi. Adanya PPKM kemarin, kami merasakan langsung dampaknya,” paparnya.

“Kalau untuk menyambut masa Lebaran, kami siapkan tenaga casual. Menu biasanya sudah kita sediakan tambahan mengikuti situasi,” katanya.

Sementara bagi Yudi dari Bakpiaku, diperbolehkannya mudik lagi Lebaran tahun ini, yang terpenting adalah kesehatan dan ekonomi stabil. Percuma banyaknya pengunjung yang mudik ke Jogja, tapi menjadi turun lagi jika masalah kesehatan ini diabaikan.

“Setiap orang atau pelaku UMKM berbeda menyikapi hal itu. Tapi, bagi kami, ya itu tadi, kestabilan ekonomi dan kesehatan. Kami di antara pelaku UMKM di Jogja, memang merasakan dampak luar biasa akibat pandemi,” paparnya.

Dampak pandemi memang luar biasa bagi pelaku UMKM, tapi Yudi tetap bergerak, meski hasil masih kurang maksimal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved