Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Organda DIY Siapkan 600 Bus untuk Mudik dan Libur Lebaran

Total ada 600 unit bis lebih yang akan bergerak melayani masyarakat saat melakukan mobilitas mudik maupun berlibur.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penyedia jasa transportasi bus yang tergabung dalam Organiasi Angkutan Darat ( Organda ) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat tersenyum lebar di momen mudik lebaran tahun ini.

Pasalnya, pemerintah telah membolehkan adanya mobilitas masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman di momen Idulfitri kali ini.

"Kebutuhan angkutan yang digunakan arus mudik sudah kami siapkan, baik fisik juga administrasinya," Kata Ketua Organda DIY, Hantoro, Minggu (17/4/2022).

Total ada 600 unit bis lebih yang akan bergerak melayani masyarakat saat melakukan mobilitas mudik maupun berlibur.

Baca juga: Ludes Terjual Hanya Dalam Waktu Sepekan, 12.000 Tiket Mudik Lebaran Damri

"Saat ini untuk bus AKAP sekitar 200 unit sekian, kalau bus pariwisata sudah ada 400 unit sekian. Paling banyak kalau kami dari Yogyakarta itu ya tujuan Jakarta, Purworejo, Wonosari, Klaten dan Solo," ungkapnya.

Untuk armada bus lainnya rata-rata telah dipesan oleh sejumlah pabrik yang memfasilitasi karyawannya mudik.

Ada pula sebagian armada dari rekan-rekan Organda digunakan untuk armada tambahan program mudik gratis Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta dari perusahaan BUMN.

Hantoro memastikan kondisi kendaraan yang akan bergerak melayani pemudik dalam keadaan tidak bermasalah.

"Armada itu kan rutin enam bulan sekali diperiksa. Sebelum kami jalankan juga harus ada dokumen-dokumen itu, baik STNK, asuransi, juga kartu pengawasan. Kami berharap semua layak," terang dia.

"Karena sekarang kendaraan kan dibatasi umur kendaraannya kan," imbuhnya.

Sekitar dua tahun vacum, Organda DIY menyambut positif adanya kebijakan mudik di tahun ini.

Baca juga: 2 Pekan Jelang Idulfitri 1443 Hijriah, Masyarakat Mulai Ramai Membeli Tiket Bus di Terminal Jombor 

Ia juga berpandapat dengan adanya mudik, justru para masyarakat ini dapat terpantau pergerakannya di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai ini.

"Kalau gak diakomodir malah gak bisa dipantau. Dan namanya mudik itu sebetulnya tiap hari dilaksanakan warga perantau di Jakarta. Ini dari sisi pergerakan. Pergerakan orang kan gitu tiap hari, mengapa diakutkan?," terang dia.

Secara presentase perbandingan peningkatan armada tahun ini dengan tahun 2021 silam memang belum dianalisis.

Namun Hantoro memastikan terdapat peningkatan jumlah pengguna angkutan umum yang melaksanakan mudik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved