Motif dan Kiriman Pesan di Medsos, Ini Pengakuan Tersangka Pengeroyok Ade Armando saat Demo 11 April
Update pengeroyokan Ade Armando saat demo: alasan terprovokasi, tidak suka dengan pendapat Ade Armando hingga munculnya kiriman pesan di media sosial
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Motif pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando di tengah aksi demo mahasiswa 11 April di depan Gedung DPR terungkap. Pelaku yang sudah ditangkap memberikan kesaksian di hadapan penyidik Polda Metro Jaya.
Mulai dari alasan terprovokasi situasi di TKP, tidak suka dengan pendapat pegiat media sosial Ade Armando hingga munculnya kiriman pesan di media sosial tentang keberadaan Dosen UI, tersebut diakui oleh tersangka.

Pascakejadian pengeroyokan Ade Armando di tengah demi 11 April, hingga kini jajaran Polda Metro Jaya telah menangkap tiga tersangka. Total ada enam tersangka, namun tiga lainnya belum ditangkap.
Tiga tersangka yang sudah ditangkap adalah Komarudin, M Bagja, dan Dhia Ul Haq. Sementara itu, tiga pelaku lainnya yang masih buron yakni Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf.
Baca juga: Gerak Cepat, Polisi Amankan 2 Pelaku Penganiayaan Ade Armando, Ditangkap di Bogor dan Jaksel
Komarudin dan M Bagja memiliki motif yang berbeda saat menganiaya Ade Armando, demikian diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.
Motif pelaku Dhia Ul Haq belum diketahui karena masih diperiksa setelah ditangkap di salah satu pondok pesantren kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (13/4/2022).
"Untuk motif pelaku Komarudin melakukan pemukulan (terhadap Ade Armando) karena terprovokasi dengan situasi yang ada di TKP," ujar Zulpan kepada wartawan, Rabu.
Kiriman pesan medsos
Adapun M Bagja mengaku memukul Ade Armando karena kesal dengan hal-hal yang disuarakan oleh korban di media sosial.
M Bagja kemudian menerima pesan di media sosial bahwa Ade Armando ada di lokasi aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR pada Senin lalu.
"Sementara Bagja sampaikan dalam pemeriksaan, yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial. Ada kaitan dengan ada yang kirim pesan ke medsos terkait keberadaan korban di lokasi," ucap Zulpan.
Baca juga: Kabar Terbaru Kasus Pengeroyokan Ade Armando: Polda Tetapkan 6 Tersangka, Disebut Bukan Mahasiswa
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat sebelumnya mengungkapkan, keenam pelaku ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil identifikasi dan juga kajian scientific tim gabungan penyidik.
"Ini hasil identifikasi, hasil kajian scientific Ditreskrimum dan Ditreskrimsus, artinya sudah memenuhi dua kriteria alat bukti," kata Ade.
Kronologi pengeroyokan
Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM SI menggelar unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin lalu.
Aksi tersebut berujung ricuh. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, ada oknum-oknum yang memanfaatkan aksi demonstrasi aliansi BEM UI untuk berbuat rusuh.
"Kami sangat sayangkan ada sekelompok yang memancing di air keruh, yang tujuannya bukan untuk menyampaikan pendapat, tapi memang niatnya membuat kerusuhan," kata Fadil dalam konferensi pers, Senin malam.
Fadil menjelaskan, setelah massa BEM SI membubarkan diri, ada sekelompok orang yang berbuat rusuh.
Sekelompok orang itu kemudian mengeroyok Ade Armando hingga babak belur.
Fadil memastikan bahwa pengeroyok Ade Armando bukan mahasiswa.
Baca juga: Kabar Terbaru Demo 11 April: Akademisi UI Ade Armando Terkapar Dikeroyok, Begini Kronologinya
"Setelah (aspirasi) diterima dan mahasiswa kembali (bubar), ada kelompok massa dan kami sudah identifikasi melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Ade Armando," ujar Fadil.
Polisi kemudian mengevakuasi Ade Armando. Namun, sejumlah anggota kepolisian malah diserang hingga terluka.
"Pada saat anggota melakukan evakuasi, massa non-mahasiswa bertambah beringas menyerang anggota, sehingga enam anggota kami yang melakukan evakuasi, terluka," ucap Fadil.
(*/ Tribun Jogja )
Artikel tayang di https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/motif-pengeroyok-ade-armando-terprovokasi-dan-kesal-dengan-pendapat?page=all#page2