11 Tahun Tribun Jogja

UKDW Prioritaskan Perkuliahan Luring Untuk Mahasiswa Kedokteran dan Mahasiwa Tingkat Akhir

"Kami juga bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan, yaitu RS Bethesda dan RS DKT Soetarto. Sehingga jika ada temuan kasus, satgas kami sudah

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Ir Henry Feriadi MSc PhD 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tribun Jogja merayakan ulang tahun ke-11 hari ini, Senin (11/04/2022). Pada HUT kali ini, Tribun Jogja mengangkat tema “Spirit Baru DIY-Jateng Sambut Era Endemi”.

Salah satu kegiatan yang dilaksankan untuk memeriahkan HUT Tribun Jogja adalah webinar nasional, bertajuk “Saatnya Mahasiswa Kembali ke Jogja". 

Hadir secara daring Menteri Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim.

Selain itu hadir pula 11 rektor universitas di DIY, salah satunya adalah Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Ir Henry Feriadi MSc PhD.

Baca juga: Penanaman Bela Negara di UPN Veteran Yogyakarta Lebih Efektif Ketika Kuliah Luring

Ia mengatakan sejak pandemi Covid-19 melanda, pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur untuk mendukung pembelajaran.

Selain fasilitas pendukung seperti kamera, kecepatan internet, pihaknya juga menyiapkan protokol kesehatan.

Manajemen pembelajaran juga disusun, agar mudah dalam menyesuikan antara daring, luring, maupun bauran.

"Kami juga bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan, yaitu RS Bethesda dan RS DKT Soetarto. Sehingga jika ada temuan kasus, satgas kami sudah langsung berkoordinasi dengan dua RS tersebut untuk testing, baik antigen maupun PCRnya," katanya, Senin (11/04/2022).

Untuk perkuliahan di kampus, pihaknya mendahukukan mahasiswa kedokteran dan mahasiswa tingkat akhir yang perlu mengambil data melalui laboratorium.

Selain itu pihaknya juga memprioritaskan mahasiwa angkatan 2020 dan 2021 untuk hadir ke kampus.

"Kami sudah menjadwalkan untuk bergantian, kebanyakan sudah hadir," sambungnya.

Ia menerangkan meski perkuliahan bisa dilaksanaan secara blended, namun ada hal yang tidak bisa digantikan dengan daring.

Contohnya dengan kuliah kerja nyata (KKN). Untuk itu pihaknya tetap mengadakan KKN di lingkungan masing-masing.

Baca juga: Universitas AMIKOM Yogyakarta Gandeng Hollywood Hingga Facebook Untuk Pengembangan Mahasiswa

Dengan terjun langsung di tengah masyarakat, mahasiswa dapat mengeimplementasikan ilmu yang didapatkan.

Selain itu, karakter mahasiswa pun bisa terbentuk.

"Ketika mahasiswa tinggal satu bulan di desa,itu akan mengubah mindset. Itu tidak bisa didaringkan. Interaksi dengan masyarakat, mengerti kesulitan masyrakat, interaksi tolong-menolong tidak bisa digantikan," terangnya. 

Ia berharap pembelajaran blended bahkan luring bisa segera dilaksanakan. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved