Berita Kriminal Hari Ini
Lima Pelaku Kejahatan Jalanan di Kota Yogya Ditangkap, Sri Sultan HB X: Yang Penting Proses Hukum
Kepolisian berhasil membekuk lima orang pelaku kejahatan jalanan yang diduga menewaskan seorang pelajar di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepolisian berhasil membekuk lima orang pelaku kejahatan jalanan yang diduga menewaskan seorang pelajar di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta pada Minggu (3/4/2022) lalu.
Berdasarkan keterangan polisi, tiga tersangka merupakan seorang mahasiswa, sedangkan sisanya sebanyak dua orang berstatus pelajar SMK di Kota Yogyakarta.
Terkait hal itu, Gubernur DIY , Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan perkara tersebut terhadap proses hukum.
Baca juga: 6 Alasan Wajib Nonton Drama Korea Our Blues, Sajikan Kisah yang Berbeda dari Drama Lainnya
Terlebih kelima pelaku telah berusia dewasa sehingga tak bisa mendapatkan diversi.
"Jadi itu yang penting bagi saya proses hukum itu dijalani," terang Sri Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (11/4/2022).
Raja Keraton Yogyakarta ini menjelaskan, Pemda DIY telah memberi perhatian khusus kepada pelaku kejahatan jalanan atau lazim disebut klitih agar mereka tak terjerumus melakukan tindak kriminal.
Terlebih banyak pelaku klitih baik remaja maupun Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang ditolak oleh keluarganya.
Baca juga: Netflix Rilis Teaser Drama The Sound of Magic, Dibintangi Ji Chang Wook dan Hwang In Yeop
Mereka yang ditolak, lanjut Sri Sultan, akan terus didampingi dan dibina oleh yayasan-yayasan yang bergerak di bidang tersebut.
"Selama ini kami juga sudah menampung anak-anak yang punya masalah baik ada lembaga tertentu yang memang punya kemauan seperti itu akan kami bantu," jelas Sri Sultan.
"Karena ada juga anak di bawah umur yang punya masalah hukum karena perkelahian dan sebagainya. Sebagian orang tuanya tidak mau menerima ya tak openi, saya bina," sambungnya.
Menurutnya, pokok permasalahan klitih berada di lingkungan keluarga.
Anak atau remaja yang hidup di keluarga yang bermasalah lebih berpotensi untuk melakukan tindak kekerasan.
Karenanya pembangunan keluarga memiliki peran pentinga sehingga tindak kriminal tersebut bisa segera diatasi.
"Proses seperti ini terjadi karena hubungan kehidupan di rumah tangganya. Kita harus tahu masalahnya dan memecahkan persoalannya," jelas Sri Sultan. (tro)