Enam Jam Terakhir, Gunung Merapi Keluarkan 13 Kali Guguran Lava Pijar

Luncuran guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 Km.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
DEVI RAHMAN/AFP
LAVA PIJAR - Guguran lava pijar mengalir turun dari kawah Merapi, terpantau dari Kedung Sriti, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (11/3/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 13 kali selama enam jam terakhir pada Senin (11/4/2022) dini hari hingga pagi ini.

Luncuran guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 Km.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan selama periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat gempa guguran terjadi sebanyak 29 kali dengan amplitudo 4-28 mm berdurasi 20-164,6 detik.

Gempa hembusan terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 21,5 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” katanya.

Kemudian secara meteorologi, menurut Hanik, cuaca di kawasan puncak Gunung Merapi berawan dan mendung.

“Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 17.9-20.3 °C, kelembaban udara 75-88 persen dan tekanan udara 654-687 mmHg,” katanya.

Baca juga: Merapi Luncurkan 17 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur Maksimum Sejauh 2 Km

Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah. 

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (Tribunjogja)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved