Demo Mahasiswa

Berita Demo 11 April: Wajah Pengeroyok Dosen UI Ade Armando Tertangkap Kamera, Desak Polisi Bergerak

Charles Honoris mendesak polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku pengeroyokan Ade Armando dalam 1X24 jam karena wajah pelaku terekam kamera

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.com/Tria Sutrisna/ wartakota
Massa aksi demonstrasi dari Aliansi BEM SI berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Insert: Ade Armando terluka 

TRIBUNJOGJA.COM - Wajah pelaku pengeroyokan Dosen Universitas Indonesia Ade Armando tertangkap kamera dengan jelas. Anggota DPR RI Charles Honoris pun meminta polisi langsung menangkap pelaku yang main hakim sendiri di tengah aksi massa di depan Gedung DPR hari ini, Senin 11 April 2022. 

Charles Honoris bahkan mendesak polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku dalam 1X24 jam. Hal itu karena wajah oknum-oknum yang melakukan pemukulan terhadap pegiat media sosial tersebut jelas terekam kamera. 

"Bukti video pengeroyokan Ade Armando oleh para pelaku kekerasan tersebut sudah beredar luas di masyarakat.

"Oleh karenanya, tidak ada alasan pihak kepolisian untuk tidak segera mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut, dan menangkap para pelakunya," kata Charles Honoris.

"Saya kira dalam waktu 1x24 jam polisi seharusnya sudah bisa meringkus satu per satu para pelaku kekerasan tersebut," sambungnya, dikutip Tribun Jogja dari laman kompas.com.

Baca juga: Demo 11 April: Ade Armando Dipukuli, Kata-kata Kasar Terlontar di Tengah Massa Main Hakim Sendiri

Demo 11 April 2022 oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) digelar di depan Gedung DPR. Massa sempat ditemui oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga wakil ketua DPR RI.

Sekitar pukul 15.30 WIB, setelah Kapolri dan anggota DPR menemui massa yang kemudian dibubarkan, suasana yang tadinya kondusif tiba-tiba menjadi ricuh di sisi barat.

Bersamaan dengan masuknya Kapolri dan tiga wakil rakyat ke kompleks parlemen, hampir semua aparat kepolisian turut masuk ke dalam kompleks DPR RI.

Kehadiran Ade Armando

Laporan dikutip Tribun Jogja dari Tribunnews.com, Ade Armando terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.

Dia menyayangkan rekan-rekan BEM SI yang tampaknya terlihat terpecah dalam aksi hari ini.

"Sayangnya, BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," tutur dia saat ditemui di lokasi, Senin.

"Saya tidak ikut demo, tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata Ade.

Baca juga: Demo 11 April: Babak Belur, Dosen UI Ade Armando Dirawat Intensif di Kompleks Parlemen

Dirinya mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amendemen UUD 1945 untuk mengakomodasi perubahan masa jabatan presiden.

"Kalau isu yang, kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi. Walaupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI, tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," jelasnya.

Kronologi kericuhan dan pengeroyokan Ade Armando

Pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia Ade Armando terjadi di tengah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022).

Peristiwa itu bermula saat aksi yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dibubarkan sekitar pukul 15.30 WIB, setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga wakil ketua DPR RI menemui massa aksi.

Tak berapa lama, suasana yang tadinya kondusif tiba-tiba menjadi ricuh di sisi barat.

Bersamaan dengan masuknya Kapolri dan tiga wakil rakyat, hampir semua aparat kepolisian turut masuk ke dalam kompleks DPR RI.

Baca juga: Kabar Terbaru Demo 11 April: Akademisi UI Ade Armando Terkapar Dikeroyok, Begini Kronologinya

Aksi saling lempar botol minuman kemudian terjadi.

Massa yang mengenakan almamater mahasiswa mundur ke arah timur, sedangkan sekelompok pemuda berpakaian bebas terlihat melempar-lemparkan benda.

Pukul 15.39 WIB, sebuah ban dibakar di depan gerbang DPR RI. Tak jauh dari sana, ada orang berkerumun seperti sedang berselisih.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat itu, terlihat beberapa orang sedang melerai seorang pria yang berselisih, tetapi berujung perkelahian.

Di belakang pria itu, terlihat Ade Armando sudah terkapar tak berdaya di aspal. Tubuhnya berdarah.

Pakaiannya sudah dilucuti. Dia hanya memakai celana dalam dan pakaian yang sedikit robek.

Meski sudah tak berdaya, Ade Armando terlihat masih diinjak sejumlah orang.

Di saat yang bersamaan, beberapa orang menghalau orang-orang tersebut mengeroyok Ade Armando.

"Udah, udah, ini polisi!" teriak orang yang menghalau tersebut.

Tudingan terhadap Ade Armando

Massa yang melakukan aksi main hakim sendiri bahkan mengucapkan kata-kata dan kalimat kasar yang tampaknya dimaksudkan untuk menghakimi Ade Armando

Pegiat media sosial tersebut pun babak belur dan penuh darah pada wajahnya. Ia terkapar di aspal dengan kondisi celananya dilucuti, Tribun Jogja melansir dari laporan warta kota.

Beberapa mahasiswa di tengah unjuk rasa tampak berusaha melerai keributan yang membuat Dosen UI tersebut terluka penuh darah. 

Sejumlah mahasiswa itu meminta massa menghentikan pemukulan. Perwakilan BEM SI bahkan berusaha melerai agar orang yang dianiaya itu tidak tewas mengenaskan.

"Sudah sudah, jangan dipukuli lagi bisa mati ini orang," katanya di tengah aksi massa tersebut.

Tribun Jogja melansir dari laporan warta kota, massa sebelumnya dengan beringas memukuli Ade karena menuding dosen dan pegiat media sosial itu kerap melontarkan pernyataan-pernyataan yang menyinggung.

Ade juga disebut sebagai penista agama hingga pembenci Habib Rizieq Shihab.

Upaya BEM SI melerai pun tak digubris. Diduga karena banyak massa dari luar mahasiswa, aksi main hakim sendiri tak terhindarkan

Bahkan ada yang sempat menyebutkan penista agama dan pembenci Habib Rizieq harus dibunuh.

"Matiin saja matiin, kuasa Allah sungguh nyata dapat balasannya bunuh saja," ucapnya.

Setelah polisi mengevakuasi Ade Armando, Dosen UI tersebut langsung mendapat perawatan di kompleks parlemen. 

Merespons kejadian yang menimpa Ade Armando, Anggota DPR RI Charles Honoris meminta polisi bergerak menangkap pelaku dalam 1X24 jam. Charles mengatakan, kekerasan atas alasan apapun, tidak dapat dibenarkan.

Ia menegaskan bahwa wajah para pelaku penganiayaan terlihat jelas karena terekam kamera. Ia menyebut bahwa bukti video pengeroyokan Ade Armando oleh para pelaku kekerasan tersebut sudah beredar luas di masyarakat.

Menurut Charles, terlebih Ade Armando sebelum dianiaya turut hadir dalam demonstrasi untuk bersama-sama menolak wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden, tuntutan utama yang disuarakan para demonstran.

Charles menegaskan, penindakan hukum yang cepat dan tegas terharap penganiaya Ade akan memberikan efek jera terhadap para pelaku kekerasan yang tidak bertanggung jawab.

Hal itu juga sekaligus akan membuktikan bahwa negara hadir untuk melindungi setiap warga negaranya dari segala bentuk kekerasan.

"Para pelaku kekerasan yang menganiaya Ade Armando secara keji tersebut harus ditangkap dan menerima konsekuensi hukum atas perbuatannya. Jangan sampai ada yang lolos," kata anggota Fraksi PDI-P ini.

(*/warta kota/ tribunnews/kompas.com/ Tribun Jogja )

Sebagian artikel tayang di http://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/11/pengeroyok-ade-armando-terekam-jelas-dalam-video-polisi-diminta-tangkap?page=all#page2

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved