Berita Gunungkidul Hari Ini
Potensi Cuaca Ekstrem, BPBD Gunungkidul Minta Masyarakat Lebih Waspada
Potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul kini meningkatkan kewaspadaan dengan adanya potensi tersebut.
Kepala Seksi Pencegahan, Kesiapsiagaan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Gunungkidul, Agus Wibawa juga memastikan kesiapan untuk penanganan dampak bencana.
"Sejak awal (menghadapi cuaca ekstrem ) sudah kami lakukan persiapan," kata Agus dihubungi pada Minggu (03/04/2022).
Baca juga: Kapten Persik Kediri Antoni Putro Nugroho Dirumorkan Mendekat ke PSS Sleman , Ini Tanggapannya
Persiapan yang dilakukan terutama dari sisi personel hingga peralatan di BPBD.
Termasuk bantuan logistik berupa permakanan hingga stimulan untuk warga terdampak bencana.
Agus pun mengimbau masyarakat kini lebih meningkatkan kewaspadaannya.
Upaya komunikasi dengan masyarakat pun sudah dilakukan agar dampak bencana bisa diminimalisir.
"Informasi terkait potensi cuaca ekstrem kami publikasikan dengan harapan agar masyarakat lebih waspada," jelasnya.
Agus juga menyarankan warga melakukan antisipasi mandiri, salah satunya mengurangi dampak kerusakan akibat pohon tumbang.
Adapun imbauan sudah disebarluaskan surat edaran.
Selama beberapa waktu terakhir, hujan angin kerap melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Salah satunya terjadi pada 28 Maret 2022 lalu, menerjang setidaknya 5 kapanewon seperti Wonosari, Karangmojo, Playen, dan Semanu.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 3 April 2022: Tambah 67 Kasus Baru, 6 Pasien Dilaporkan Meninggal
Kasubbag Humas Polres Gunungkidul AKP Suryanto menyampaikan dampak kerugian paling besar dialami wilayah Wonosari pasca hujan angin tersebut.
Sejumlah pohon hingga tiang penunjuk arah tumbang, mengenai rumah warga.
"Kerugian yang terjadi di wilayah Wonosari sendiri mencapai sekitar Rp 46 juta," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Sementara pada 31 Maret lalu, tanah longsor dilaporkan terjadi di Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari. Longsor terjadi saat hujan deras tengah mengguyur.
Material longsor menjebol rumah salah satu warga setempat. Meski tak ada korban jiwa, nilai kerugian akibat kejadian ini diperkirakan sekitar Rp 30 juta. (alx)