Biodata Maudy Ayunda
Biodata dan Perjalanan Karier Maudy Ayunda yang Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia
Maudy Ayunda ditunjuk pemerintah menjadi Juru Bicara Indonesia untuk Presidensi G20 Indonesia.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com - Maudy Ayunda ditunjuk pemerintah menjadi Juru Bicara Indonesia untuk Presidensi G20 Indonesia .
Hal tersebut disampaikan pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (31/3/2022).
"Saudari Maudy merupakan lulusan program sarjana Philosophy, Politics and Economics University of Oxford dan lulusan Master of Business Administration dan Master of Arts in Education dari Stanford University," ujar Menkominfo Johnny G Plate seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Isi Pidato Maudy Ayunda di Istana Kepresidenan Setelah Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia
Johnny menuturkan, Maudy pun menguasai beberapa bahasa asing yang mudah-mudahan akan membantu dalam tugasnya sebagai juru bicara.
Maudy yang dikenal sebagai public figure dari generasi milenial ini diharapkan dapat menjangkau lapisan masyarakat luas untuk memberikan informasi terkait Presidensi G20 Indonesia.

Lantas siapakah sosok Maudy Ayunda? Berikut biodata lengkapnya:
Ayunda Faza Maudya, atau yang lebih dikenal dengan Maudy Ayunda merupakan seorang aktris dan penyanyi berkebangsaan Indonesia.
Perempuan kelahiran 19 Desember 1994 merupakan anak dari pasangan Didit Jasmendi R Irawan dan Muren Murdjoko.
Maudy Ayunda mengawali karier di dunia hiburan saat berusia 11 tahun.
Ia terpilih memerankan tokoh Rena dalam film Untuk Rena (2003) sebagai pemeran utama ‘Rena’.
Dikutip dari TribunnewsWiki, Maudy berturut – turut membintangi berbagai film ternama seperti Sang Pemimpi (2006), Rumah Tanpa Jendela (2009), Tendangan Dari Langit (2011), Malaikat Tanpa Sayap (2012), Perahu Kertas & Perahu Kertas 2 (2012), serta 2014 (2015).
Tak hanya mencintai dunia akting, Maudy mengeluarkan single perdananya ‘Tiba – Tiba Cinta Datang’ lewat album ‘Panggil Aku…’ pada tahun 2011.
Dalam album perdananya tersebut, Maudy juga turut menyumbangkan lagu ciptaannya.
Bahkan di album pertama ini Maudy menggandeng beberapa musisi yang telah piawai menciptakan lagu seperti Pasha ‘UNGU’, Merry LC, Bemby Noor, dan masih banyak lagi.
Pada tahun 2015, Maudy kembali mengeluarkan album terbarunya yang berjudul “Moments” dengan single perdana berjudul 'Bayangkan Rasakan'.
Album kedua Maudy itu masih mengangkat tema cinta di kalangan remaja namun dengan karakter bermusik yang lebih matang. Prestasi Maudy di dunia seni tanah air juga sangat diakui, terbukti dirinya mampu mendapat beberapa penghargaan.
Maudy mendapat penghargaan NET Awards sebagai Female Singer of The Year-Indonesian Choice Awards pada pertengahan tahun 2015.
Lalu pada awal Oktober tahun 2017, Maudy mendapatkan dua penghargaan sekaligus sebagai Most Influential Millenial of The Year dan Best Digital Talent Influencer.
Pada tahun 2016, Maudy Ayunda masuk dalam daftar 25 Artis Berpengaruh di bawah usia 25 tahun versi Spotify Indonesia.
Maudy Ayunda terjun ke dunia musik bersama label Trinity Optima Production.
Tak hanya bersinar di dunia seni, Maudy Ayunda juga dikenal sebagai sosok yang cerdas.
Maudy adalah salah satu dari sedikit orang Indonesia yang diterima untuk dapat melanjutkan studi S1 di Universitas Oxford di Inggris.
Di Oxford, Maudy Ayunda mengambil jurusan Philosophy, Politics, dan Economics.
Maudy Ayunda mengusai bahasa Indonesia, Inggris, Spanyol.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, Maudy Ayunda melanjutkan ke jenjang S2 di Universitas Stanford mengambil jurusan administrasi bisnis.
Tak banyak yang tahu, sebenarnya Maudy Ayunda menyukai belajar.
Menurutnya, belajar adalah hal yang menyenangkan. Bahkan, Maudy Ayunda mengaku senang bila ada ujian di sekolahnya.
Di kala waktu senggangnya Maudy bahkan juga memiliki hobi menulis.
Pada usia 10 tahun, ia pernah membuat buku kumpulan dongeng anak berjudul a Forest of Fables dan semua hasil penjualannya disumbangkan untuk korban tsunami Aceh.
Pendidikan
- SD: SD Al-Izhar
- SD: Mentari Intercultural School, Jakarta
- SMP: Mentari Intercultural School, Jakarta
- SMA: British School Jakarta
- S-1: Universitas Oxford, P.P.E (Politics, Philosophy, and Economics) - lulus 2016
- S-2: Universitas Stanford, M.B.A. (Master of Business Administration) dan M.A. (Master of Arts in Education) - lulus 2021