Pakar Ekonomi Syariah Dukung MoU LDII - BSI Yogyakarta

DPP LDII dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Kamis (17/2/2022) lalu

ist
Deputy Funding & Transactional BSI RO 7 Semarang Dede Irawan Hamzah (kedua dari kiri) memberikan kenang-kenangan kepada pakar ekonomi syariah DIY yang juga Ketua Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) DPP LDII Dr. H. Ardito Bhinadi, S.E., M.Si. (ketiga dari kanan) 

TRIBUNJOGJA.COM - Program pengembangan dan pembangunan ekonomi syariah merupakan salah satu diantara delapan program prioritas LDII yang sudah dicanangkan dalam hasil Munas IX LDII 2021 di Jakarta.

Salah satu implementasinya, DPP LDII dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Kamis (17/2/2022) lalu.

Sebagai tindak lanjut implementasi dari kerja sama tersebut, dihelat webinar "Keluarga Ceria Indonesia Sejahtera" dan rapat koordinasi LDII-BSI, Sabtu (26/3/2022).

Hadir di studio LDII DIY, Deputy Funding & Transactional BSI RO 7 Semarang Dede Irawan Hamzah, Funding & Transactional Relationship Manager BSI Yogyakarta Agus Wijayanto dan staf Winda Kartika. Lalu Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., Drs. H. Gathot Wardoyo, An Nuur Budi Utama, S.T., Dr. Suyanto, S.Ak., M.Si., H. Darmanta, dan H. Megaroni Aprilian Doni Wardani.

Kerja sama LDII-BSI ini turut mendapat dukungan dan doa dari berbagai pihak.

Di antaranya Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag. dan pakar ekonomi syariah DIY yang juga Ketua Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) DPP LDII Dr. H. Ardito Bhinadi, S.E., M.Si.

Pengurus Majelis Tafsir Alquran DIY Ust. Sri Mulyana melalui pesan singkat whatsApp mengapresiasi pula perkembangan gerak LDII saat ini dan berharap LDII menjadi pionir untuk ekonomi syariah.

Pada webinar keluarga ceria, menurut Ardito, ekonomi nasional bisa kuat, bila keluarga mengambil peran dalam kegiatan ekonomi.

Rumah-rumah masyarakat memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Dengan setiap keluarga memiliki bisnis, maka akan tumbuh jaringan pemasok antarkeluarga yang levelnya juga UMKM. Jaringan tersebut membuat derap ekonomi nasional bergerak cepat," katanya.

Sementara pada rapat koordinasi (Rakor) LDII-BSI, Ardito memaparkan langkah pengembangan ekosistem ekonomi syariah antara BSI dan LDII.

Antara lain peningkatan kompetensi SDM dan kapasitas kelembagaan, membangun ketahanan ekonomi keluarga, digitalisasi serta kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

Sementara itu, Vita Andrianti Group Head Funding Hajj and Umrah BSI kepada peserta rakor menjelaskan bahwa QRIS memiliki banyak manfaat, antara lain bebas biaya transaksi, kemudahan pencatatan, aman, cepat, dan efisien.

“Apalagi era sekarang ini orang lebih khawatir ketika tidak membawa hp daripada dompet,” katanya. Disebutkannya, layanan BSI sendiri sudah memiliki akses pada 3 perangkat, yaitu laptop, hp dan EDC.

Senada dengan Vita Andrianti, Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin mengiyakan manfaat QRIS.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved