Detik-detik KKB Papua Serang Pos Militer, 2 Prajurit Marinir Gugur, Anggota Lain Terluka dan Kritis

Dua Prajurit TNI yang gugur saat bertugas itu yakni Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Evakuasi anggota TNI yang menjadi korban penyerangan KKB Papua di Distrik Nduga 

Kemudian enam korban yang mengalami luka ringan atas nama Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.

Anggota TNI yang menjadi korban penyerangan KKB atau KST di Kabupaten Nduga Provinsi Papua dievakuasi ke RSUD Mimika untuk mendapatkan pertolongan medis.
Anggota TNI yang menjadi korban penyerangan KKB atau KST di Kabupaten Nduga Provinsi Papua dievakuasi ke RSUD Mimika untuk mendapatkan pertolongan medis. (Kodam XVII/Cenderawasih)

Hingga kemarin jenazah prajurit yang menjadi korban penyerangan KST itu masih disemayamkan di Maskas Lanal Timika Kabupaten Mimika di Jalan Freeport Lama.

Rencananya jasad Letda Moh Iqbal akan dibawa ke Makassar, kemudian lanjut menuju kampung halamannya di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Senin (28/3/2022) ini.

Sementara alm Pratu Wilson Anderson akan dibawa ke Makassar-Surabaya dan lanjut ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

TNI mengaku masih mendalami motif penyerangan itu.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh jajaran TNI AL mengibarkan bendera setengah tiang selama 3 hari berturut-turut mulai Senin (28/3/2022) ini hingga Rabu (30/3/2022) lusa.

Yudo juga memerintahkan jajaran TNI AL melaksanakan salat gaib atau berdoa sesuai agama masing-masing, sebagai ungkapan duka cita atas gugurnya dua prajurit marinir TNI AL yang diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di pos militer Satgas Mupe Yonif Marinir-33 di Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (26/3/2022).

Evakuasi anggota TNI yang menjadi korban penyerangan KKB Papua di Distrik Nduga
Evakuasi anggota TNI yang menjadi korban penyerangan KKB Papua di Distrik Nduga (dok.istimewa)

Sementara informasi yang didapatkan senjata yang digunakan menyerang para prajurit TNI itu adalah hasil rampasan kelompok separatis yang telah dicap oleh pemerintah sebagai teroris tersebut.

GLM yang digunakan untuk menyerang diduga diambil dari Satgas Yonif 700. Adapun munisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330.

Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta mengatakan bahwa penyerangan itu diduga dilakukan kelompok Egianus Kogoya.

Mereka disebut mengeluarkan pelontar granat jenis GLM hingga terdengar ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 KM dari pos militer tersebut.

Terpisah, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan terhadap pos militer itu. Penyerangan dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun kelompok separatis tersebut.

"Saat HUT TPNPB yang ke 51 tahun yaitu tanggal 26 Maret 2022 Pasukan TPNPB Kodap III Darakma Ndugama melakukan serangan di Pos Militer Indonesia di Keneyam Ibu Kota Kabupaten Nduga," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada wartawan, Minggu (27/3/2022).

(tribun network/yud/dod)

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved