Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 26 Maret 2022: Keluarkan Guguran Lava Pijar 2 Kali 1,7 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 2 kali dengan jarak luncur maksimal 1,7 Km ke barat daya, Sabtu (26/3/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 2 kali dengan jarak luncur maksimal 1,7 Km ke barat daya, Sabtu (26/3/2022).
Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Wilayah DI Yogyakarta Hari Ini, Sabtu 26 Maret 2022
“Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 16-19 °C, kelembaban udara 71-99 persen, dan tekanan udara 654-685 mmHg,” katanya.
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 15-20 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran terjadi sebanyak 29 kali dengan amplitudo 3-18 mm berdurasi 64.7-126.4 detik.
Hybrid/fase banyak berjumlah 5 kali dengan amplitudo 2-10 mm, S-P 0.2-0.9 detik berdurasi 7.1-9.8 detik.
Vulkanik dangkal terjadi satu kali dengan amplitudo 39 mm berdurasi 9,7 detik.
Tektonik jauh berjumlah 1 kali dengan amplitudo 5 mm, S-P 17,8 detik, durasi 99,4 detik.
“Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ada di level III atau siaga,” katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Presiden Jokowi Luapkan Kekesalan Karena Banyaknya Barang Impor, 4 Menteri Ini Disentil
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (Ard)