Perang Rusia Ukraina

Para Pemimpin Barat Bersatu untuk Ukraina

NATO, G7 dan Uni Eropa (UE) mengadakan pertemuan, hadir secara kompak dalam pertemuan yang jarang terlihat oleh Barat.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
JOHN THYS / AFP
(Pangkat pertama, dari kanan) Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden AS Joe Biden, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dengan para pemimpin aliansi militer pimpinan AS berpose untuk foto keluarga di Markas NATO di Brussels pada 24 Maret 2022. 

Selama beberapa minggu terakhir, 30.000 tentara NATO dari 25 negara telah berlatih di Norwegia sebagai bagian dari Latihan Respon Dingin, latihan yang telah lama direncanakan dan kini menjadi lebih penting.

Seperti Ukraina, Norwegia berbatasan dengan Rusia. Perbedaan utama adalah bahwa, sebagai anggota NATO, Norwegia dilindungi oleh komitmen untuk "pertahanan kolektif" - serangan terhadap satu adalah serangan terhadap semua.

"Saya pikir latihan seperti ini cukup bagus untuk dilakukan, untuk membuktikan kepada negara-negara seperti Rusia ... bahwa Anda tidak ingin main-main dengan NATO," seorang wajib militer muda Norwegia bernama Peder, dikutip Tribun Jogja dari BBC News.

Para pemimpin NATO fokus pada bagaimana meningkatkan pertahanan mereka sendiri.

Mereka telah mengirim ribuan pasukan lagi ke sayap timur aliansi, bersama dengan lebih banyak baterai pertahanan udara, kapal perang, dan pesawat terbang.

Ini, kata Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg, adalah "normal baru" setelah invasi Rusia ke Ukraina. Rusia akan mendapatkan apa yang tidak diinginkannya - lebih, tidak kurang NATO di dekat perbatasannya.

Kelompok perang NATO akan membentang sepanjang jalan dari Baltik ke Laut Hitam di masa mendatang.

Dua negara Uni Eropa yang bukan anggota NATO - Swedia dan Finlandia - menyumbangkan pasukan untuk latihan di Norwegia.

Mereka tampaknya semakin dekat ke NATO setelah invasi Rusia.

Presiden Trump pernah mempertanyakan keberadaan NATO dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pernah menyebutnya "mati otak".

Tetapi kunjungan Presiden Biden ke Brussel adalah bukti bahwa dia melihatnya sebagai lebih penting dari sebelumnya untuk mengekang Rusia yang lebih agresif.

Persatuan UE yang rumit

Strategi pertahanan juga akan berperan dalam pertemuan puncak Uni Eropa di mana para pemimpin akan menyetujui rencana yang bertujuan untuk menarik negara-negara anggota lebih dekat dalam perencanaan militer, intelijen dan pengadaan.

Salah satu ambisinya adalah memiliki kekuatan 5.000 tentara yang dapat dikerahkan dengan cepat.

Itu semua adalah bagian dari tema "otonomi strategis" yang diperjuangkan oleh Macron.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved