Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Jelang Hari Besar Keagamaan, Disperindag DIY Siap Pidanakan Oknum yang Selewengkan Bahan Pokok
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melakukan antisipasi adanya segelintir oknum yang memanfaat
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah harga kebutuhan pokok diprediksikan mengalami kenaikan.
Hal itu disebabkan lantaran sebentar lagi umat Muslim akan merayakan Hari Besar Keagamaan Nasional ( HBKN ).
Beberapa komoditas yang diperkirakan mengalami kenaikan menjelang HBKN yakni Minyak Goreng, Kedelai, Gula Pasir, Tepung Terigu, Telur Ayam, Bawang Putih, Cabai, dan Dadging Sapi.
Baca juga: Pengerjaan Konstruksi Tol Yogyakarta-Solo di Klaten Sudah Mencapai 20,21 Persen
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melakukan antisipasi adanya segelintir oknum yang memanfaatkan momen tersebut, demi meraup keuntungan pribadi.
Disperindag DIY tidak mengharapkan adanya oknum yang menimbun sejumlah bahan pokok, maupun aktivitas lain yang merugikan masyarakat.
"Yang jelas langkah pertama pemantauan harga setiap hari kami lakukan. Stabilisasi perlahan, jika perlu kami gelar operasi pasar," kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto, Rabu (23/3/2022).
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan Polda DIY untuk melakukan pemantauan distributor, di sejumlah pasar maupun peritel.
"Jika ditemui beberapa pelanggaran untuk masalah bahan pokok ini kami lakukan tindakan terukur," tegas Yanto.
Ia berharap di DIY jangan sampai ada tangan-tangan yang bermain terkait pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Sebab itu akan menimbulkan keresahan di masyarakat dan dampaknya pada persoalan sosial.
Baca juga: Komitmen PSS Sleman Curi 3 Poin di Laga Krusial Melawan Persela Lamongan
"Jika itu meresahkan masyarakat kami akan proses pidana," tuturnya.
Yanto menekankan, masyarakat diimbau berbelanja sesuai kebutuhan.
Sebab saat ini beberapa harga barang terutama bahan pokok impor mengalami kenaikan.
"Jadi sekali lagi kami sampaikan masyarakat konsumen belanja sesuai kebutuhan, jangan sesuai keinginan. Terus tidak perlu melakukan aksi borong atau panik buying. Untuk ketersediaan kami berusaha menyediakan kebutuhan pokok," ujarnya. (hda)