Bantuan Stimulan Dampak Angin Kencang Paliyan Gunungkidul Diupayakan Tersalurkan Pekan Ini

Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai sebagai pengganti untuk perbaikan rumah yang rusak

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
istimewa
Salah satu rumah warga di Kalurahan Mulusan, Paliyan, Gunungkidul yang terdampak angin kencang pada Jumat (11/03/2022) lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mulai menyalurkan bantuan stimulan untuk warga terdampak angin kencang, yang terjadi di Kapanewon Semanu pada 17 Maret 2022 lalu.

Selain Semanu, dampak angin kencang juga dirasakan warga Paliyan.

Meski demikian, warga di Paliyan, khususnya Kalurahan Mulusan belum mendapat bantuan stimulan tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Eka Prayitno.

"Memang ada rencana untuk menyalurkan bantuan stimulan ke warga terdampak (di Paliyan), tapi masih menunggu ketetapan pimpinan (bupati)," kata Eka pada wartawan, Selasa (22/03/2022).

Adapun bantuan stimulan akan diberikan seperti pada warga Semanu.

Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai sebagai pengganti untuk perbaikan rumah yang rusak, di mana besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan rumah.

Bagi rumah yang rusak ringan hingga sedang, bantuan stimulan diberikan mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Sedangkan untuk rusak berat mendapatkan nominal Rp17,5 juta.

Menurut Eka, proses pengajuan bantuan stimulan untuk Paliyan masih dilakukan.

Adapun dana bantuan mengandalkan alokasi Belanja Tak Terduga (BTT) dalam APBD Gunungkidul.

"Kami upayakan proses tersebut bisa selesai pekan ini," ujarnya.

Jika proses pengajuan disetujui, Eka mengatakan bantuan stimulan bisa segera disalurkan.

Adapun bantuan tersebut diperkirakan bisa disalurkan mulai pekan depan.

Terpisah, Lurah Mulusan, Supodo juga membenarkan jika bantuan stimulan dari Pemkab Gunungkidul belum juga turun.

Menurut informasi yang ia dapat, saat ini prosesnya masih tahap verifikasi.

"Infonya masih proses verifikasi di DPUPRKP (Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman)," katanya.

Supodo mengatakan proses perbaikan terhadap rumah yang rusak sudah mencapai 99 persen.

Adapun di Mulusan sendiri ada 177 unit rumah terdampak, 5 di antaranya rusak berat.

Menurutnya, warga yang sebelumnya sempat mengungsi ke rumah saudaranya pun sudah kembali ke rumah sendiri.

Perbaikan difokuskan pada rumah tinggal agar bisa aman ditempati oleh warga.

"Saat ini tinggal menyelesaikan perbaikan untuk bangunan lain seperti kandang ternak warga dan sebagainya," jelas Supodo. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved