BRI Liga 1 2021
PSS Sleman Terpuruk, Dewan Penasihat: Apa Fungsi Tim Teknis?
Tim teknis beranggotakan Yeyen Tumena, Azan Karim, Demis, dan Dimas Didot sejak awal tidak ingin ada intervensi dari dalam hal pemilihan pemain.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Sigit Widya
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Eks Manajer PSS Sleman yang sekarang menjadi Dewan Penasihat, Sismantoro, kecewa dengan situasi klub. Ia menyebut, rentetan hasil buruk PSS Sleman menjadi tanggung jawab tim teknis.
Menurut Sismantoro, sejak awal manajemen PSS Sleman sudah melakukan segala upaya untuk memenuhi semua keinginan tim teknis. Akan tetapi, hasil yang diraih oleh PSS Sleman di BRI Liga 1 2021 sangat di luar ekspektasi.
“Saya katakan, semua menjadi tanggung jawab tim teknis, terutama tim konsultan PSS Sleman. Situasi ini sangat tidak menyenangkan bagi masyarakat Kabupaten Sleman, pencinta PSS Sleman,” tegasnya, Senin (21/3/2022).
Sismantoro menyatakan, tim teknis beranggotakan Yeyen Tumena, Azan Karim, Demis, dan Dimas Didot sejak awal tidak ingin ada intervensi dari dalam hal pemilihan pemain. Sebagai misal kasus pemain naturalisasi Guy Junior.
"Guy Junior harus dilepas karena tidak sesuai keinginan tim teknis. Semua pemain yang datang ke PSS Sleman pada putaran kedua BRI Liga 1 2021 adalah pilihan tim teknis tanpa intervensi dari manajemen," tambahnya.
Karenanya, Sismantoro meminta pertanggungjawaban Yeyen Tumena, Azan Karim, Demis, dan Dimas Didot atas pencapaian buruk PSS Sleman, yang berjuang terhindari dari degradasi hingga pekan ke-32 BRI Liga 1 2021.
Baca juga: Sejak Awal Targetkan Finish di Papan Atas, Kini PSS Sleman Berjuang Untuk Lolos dari Jerat Degradasi
Beberapa waktu lalu, Sismantoro diam-diam ke Bali untuk mengamati secara langsung PSS Sleman. Namun, ia melihat tim teknis sama sekali tidak mendampingi I Putu Gede dalam mencari solusi terkait performa PSS Sleman.
“Kala PSS Sleman melawan PSIS Semarang, saya lihat sendiri bagaimana tim konsultan teknis tidak berada di sana untuk mendampingi PSS Sleman, bahkan saat pertandingan berlangsung. Lalu apa fungsi mereka?" cetusnya.
Sismantoro menegaskan, persoalan yang dihadapi oleh Super Elang Jawa harus segara diurai. Sebab, PSS Sleman butuh kemenangan supaya musim depan tidak terdegradasi ke kasta kedua kompetisi sepak bola Tanah Air.
Bagus Nirwanto dkk cuma menyisakan dua pertandingan di BRI Liga 1 2021, yakni kontra Persela Lamongan, Kamis (24/3/2022), serta Persija Jakarta. PSS Sleman butuh minimal empat poin dari dua partai terakhir tersebut.
Saat ini, PSS Sleman menghuni posisi 14 klasemen sementara BRI Liga 1 2021 dengan 33 poin, di atas Barito Putera (32 poin), Persipura Jayapura (30 poin), Persela (21 poin), dan Persiraja Banda Aceh (13 poin) dari 32 laga.
PSS Sleman harus berebut tempat selamat di kasta tertinggi kompetisi sepak bola nasional dengan Barito dan Persipura. Sebab, Persela dan Persiraja sudah memastikan diri bakal bermain di Liga 2 musim depan.
Baca juga: Hitung-hitungan Peluang dan Persaingan PSS Sleman, Persipura dan Barito Putera Lolos dari Degradasi
Sekadar informasi, pada awal putaran kedua BRI Liga 1 2021, PSS Sleman mengemban misi sangat mulia, yakni mengembalikan jiwa serta semangat lambang candi di dada dalam melakukan rekrutmen pemain.
Direktur Utama PT PSS, Andywardhana Putra, menyebut, semangat PSS Sleman mengembalikan jiwa dan semangat lambang candi di dada diwujudkan dengan lebih mengandalkan pemain lapis dan berusia muda.
"Ya, kami memang merekrut pemain-pemain yang memang memiliki jiwa dan semangat lambang candi di dada, yang mau berjuang sekuat tenaga untuk PSS Sleman," tegasnya kepada Tribunjogja.com, waktu itu.
Andywardhana berujar, manajemen dan tim pelatih PSS Sleman sengaja mendatangkan pemain yang punya semangat juang lebih besar di lapangan ketimbang nama beken tapi cuma menunaikan kewajiban bermain.
"Para pemain yang memperkuat PSS Sleman harus benar-benar punya rasa memiliki. Ke depan, manajemen bersama tim pelatih dan ofisial akan mengembangkan mereka menjadi pemain berkelas," tambahnya.
Namun, dari 14 pemain yang direkrut PSS Sleman, tidak ada yang asli Kabupaten Sleman, semisal bek Bagas Adi Nugroho (24) yang membela Arema FC dan Hamdan Zamzani (24) yang membawa RANS Cilegon FC promosi.
Baca juga: PSS SLEMAN : Komentar I Putu Gede dan Syarat PSS Sleman untuk Lolos dari Ancaman Degradasi
PSS Sleman merekrut gelandang Dave Mustaine (29) asal Malang, Jawa Timur; penyerang sayap Supriyadi Eeng (28) asal Malang, Riki Dwi Saputro (26) asal Riau, serta kiper Bagus Prasetiyo (24) asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Ada pula striker Wander Luiz (29) asal Brasil, bek Imam Mahmudi (27) asal Kediri, Jawa Timur; gelandang Syahroni (29) asal Tangerang, Banten; kiper Rizky Darmawan (27) asal Tangerang, dan bek Mahdi Albaar (25) asal Ternate.
Lalu, bek Alex Dusay (22) asal Papua; gelandang Ramdani Lestaluhu (30) asal Maluku Tengah; bek sayap Syaiful Ramadhan (32) asal Medan, gelandang Kanu Helmiawan (20) asal Jakarta, striker Rivaldi Bawuo (28) asal Gorontalo.
Padahal, menurut kiper legendaris PSS Sleman, Prasetyo Sugianto, jika memang punya misi mengembalikan jiwa serta semangat lambang candi di dada, manajemen seharusnya merekrut pemain-pemain asli Kabupaten Sleman.
"Pemain pasti bangga membela tim tanah kelahirannya. Rasa itu bakal memengaruhi permainan di lapangan. Ia pasti serius dan tulus ingin mengangkat harkat tim," ujarnya kepada Tribunjogja.com, beberapa waktu lalu.
Prasetyo Sugianto menyampaikan hal tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, dulu, ia mengalami sendiri ketika beberapa musim membela PSS Sleman, khususnya di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Baca juga: Komentar I Putu Gede Setelah PSS Sleman Dikalahkan Persipura Jayapura
"Sebagai pemain lokal, saya punya semangat tinggi untuk membela PSS Sleman. Saya selalu merasa PSS Sleman tidak boleh kalah. Bagi saya, seperti itulah makna dari semangat lambang candi di dada," tambahnya.
Di skuat Super Elang Jawa pada gelaran BRI Liga 1 2021, memang ada pemain asli Kabupaten Sleman kendati hanya dua nama, yakni penyerang sayap Bagas Umar Pamungkas serta gelandang bertahan Wahyu Sukarta.
Namun, Wahyu Sukarta jarang bermain setelah sempat menepi karena mengalami cedera. Pun Bagas Umar Pamungkas, tidak sering mendapatkan menit bermain, apalagi mempunyai tempat di skuat inti PSS Sleman.
"Kalau sebuah tim mengutamakan pemain lokal, suporter pasti lebih dahsyat dalam memberi dukungan. Tetangga, keluarga, sanak saudara, dan teman-teman si pemain akan memberi dorongan semangat," ujar Prasteyo Sugianto.
Sayang, sambungnya, hal tersebut sekarang tidak bisa menjadi tolok ukur karena yang diprioritaskan adalah hasil. Tidak peduli siapa yang direkrut, dimainkan, yang penting pakai embel-embel semangat lambang candi di dada.
"Sulit. Sebab, bagi pemain luar, semangat seperti itu cuma bersifat kelembagaan. Dan, tidak bakal semua pemain bakal mempedulikannya. Tetap bakal ada pemain yang tidak serius membela tim," cetus Prasteyo Sugianto.
Baca juga: Kapten PSS Sleman Bagus Nirwanto Dihukum Komdis PSSI, Larangan 2 Kali Tampil dan Denda Rp10 Juta
Asal tahu saja, setelah ditinggal pergi oleh tujuh pemain yang membela pada putaran pertama BRI Liga 1 2021, PSS Sleman langsung melakukan rekrutmen pemain secara besar-besaran dengan mendatangkan 14 nama.
Tujuh pemain yang hengkang dari PSS Sleman adalah bek Fandry Imbiri (30) ke Madura United, bek sayap Arthur Irawan (28) ke Persik Kediri, striker Nemanja Kojic (31) asal Serbia, penyerang sayap Irfan Jaya (25) ke Bali United.
Demikian halnya kiper Adi Satryo (20) ke Persik Kediri, gelandang Fitra Ridwan (27) ke Persik Kediri, bek sayap kiri Samsul Arifin (30) ke Persik Kediri, memutuskan untuk angkat kaki dari Laskar Sembada pada putaran kedua.
Selain eksodus pemain secara besar-besaran pada putaran kedua, PSS Sleman pun harus kehilangan striker Saddam Emiruddin Gaffar, bek Rizza Fadillah, kiper Ega Rizky, serta Hokky Caraka ikut Garuda Select.
Sempat tampil meyakinkan ketika membantai Persiraja dengan skor 4-1 pada pertandingan perdana putaran kedua BRI Liga 1 2021, 7 Januari lalu, PSS Sleman lantas terseok-seok melakoni partai demi partai.
PSS Sleman bahkan harus menentukan nasib untuk bertahan di Liga 1 musim depan sampai pertandingan terakhir melawan Persija. PSS Sleman butuh mengamankan empat poin supaya terbebas dari degradasi. (*)
