Berita Pendidikan Hari Ini

Pekan Ini Semua Sekolah di Bantul Berlakukan PTM 50 persen

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga ( Disdikpora ) Bantul memastikan pada pekan ini semua sekolah dari jenjang PAUD sampai SMP menggelar

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga ( Disdikpora ) Bantul memastikan pada pekan ini semua sekolah dari jenjang PAUD sampai SMP menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen.
 
Kepala Disdikpora Bantul , Isdarmoko menyatakan meski saat ini Kabupaten Bantul tengah memberlakukan PPKM level 4 , namun semua sekolah memberlakukan PTM dengan kapasitas 50 persen, dan tidak ada sekolah yang 100 persen melakukan pembelajaran jarak jauh.  

Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kota Yogyakarta saat Ramadhan 2022

Isdarmoko mengatakan meski PPKM Level 4 , tetapi Instruksi Menteri Dalam Negeri, Instruksi Gubernur DIY, maupun Instruksi Bupati Bantul menyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.

Dalam SKB Empat Menteri tersebut sekolah boleh menggelar PTM terbatas bagi sekolah yang tidak ada kasus Covid-19 .

"Saat ini siswa dan tenaga pendidik yang sebelumnya dinyatakan positif sudah sembuh dan kembali melakukan aktivitas belajar mengajar. Hanya ada 1-2 siswa yang positif dan sudah menjalani karantina," ungkapnya Sabtu (19/3/2022).

Adapun ia menjelaskan, PTM 50 persen yang dilaksanakan adalah dengan sistem shift. Semua siswa tetap masuk setiap hari namun dibagi menjadi shift pagi dan siang. Dengan demikian, siswa tidak berbarengan masuk dan pulang sekolah. Ia pun  meminta sekolah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.  

"Prokes ini tidak main main. Prinsip pertama kesehatan dan keselamatan anak didik, pendidik dan orang tua siswa," tegasnya.

Isdarmoko bersyukur keadaan semakin membaik, pasalnya saat ini PTM penting dilakukan karena saat ini sekolah akan menjalani sejumlah kegiatan, seperti Ujian Sekolah, Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah atau ASPD untuk kelas akhir sebagai alat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kemudian ada Pisa atau Program International Student Assessment harus dipersiapkan.

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 19 Maret 2022: Tambah 435 Kasus Baru, 21 Orang Meninggal Dunia

"Seluruh agenda itu maka memerlukan persiapan dan mau tidak mau harus PTM," ungkapnya.

Selain itu, siswa sudah jenuh melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dari hasil analisanya, PJJ ternyata menurunkan kualitas belajar siswa. Ia memastikan kualitas belajar siswa dengan PTM dan PJJ berbeda jauh, masih lebih baik dengan PTM. Sebagian besar siswa juga sudah merindukan PTM. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved