Liga Champions
Inikah Penyebab Diego Simeone Dilempari Botol oleh Suporter Manchester United?
Di Inggris adalah kebiasaan bagi manajer untuk berjabat tangan setelah pertandingan, tetapi Simeone mengaku tidak terbiasa melakukannya.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM- Manajer Atletico Madrid, Diego Simeone menjadi sasaran amarah suporter Manchester United seusai tim kebanggaannya takluk 0-1 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Old Trafford pada Rabu (16/3/2022) dini hari WIB.
Gol penentu kemenangan Atletico Madrid diciptakan oleh Renan Lodi pada menit ke-40 lewat sundulan, memanfaatkan umpan silang Antoine Griezman.
Hasil ini membuat Manchester United asuhan Ralf Rangnick tersingkir alias gagal melangkah ke perempat final Liga Champions setelah kalah agregat 1-2 dari Atletico Madrid.
Dilansir Tribun Jogja dari laman Mirror, seusai wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir, Simeone langsung menuju ke ruang ganti.
Lantas, Simeone dilempari botol dan gelas minuman oleh para pendukung Manchester United yang hadir di dalam stadion. Simeone tak menghentikan larinya dan terus melaju ke ruang ganti Old Trafford.
Sebelumnya, Simeone juga melakukan kebiasaanya dengan tak menjabat tangan Pelatih Manchester United, Ralf Rangnick.
Hal ini juga yang dilakukannya pada pertemuan pertama lalu. Simeone pernah mengaku bahwa ia tidak terbiasa dengan budaya jabat tangan selepas pertandingan.
Di Inggris adalah kebiasaan bagi manajer untuk berjabat tangan setelah pertandingan, tetapi Simeone sebelumnya menjelaskan mengapa dia memilih untuk tidak mematuhi aturan tidak tertulis ini setelah pertandingan dengan Liverpool, di mana dia dikritik karena tidak berjabat tangan dengan Jurgen Klopp.
• Atletico Madrid Bikin Manchester United Frustrasi, Ini Rating Pemain MU
• UEFA Ranking Tim Lolos Perempat Final Liga Champions, Juventus, Chelsea Menyusul?
"Saya tidak suka sapaan setelah pertandingan karena itu adalah emosi kedua belah pihak dalam pikiran emosional yang berbeda," kata Simeone.
"Saya tahu di Inggris itu adalah kebiasaan tetapi saya tidak membagikannya dan saya tidak suka kepalsuan yang mungkin disertakan. Saya tidak mengenal Klopp sebagai pribadi dengan baik, tetapi saya tahu dia adalah pelatih hebat yang telah melakukan pekerjaan hebat di setiap klub tempat dia berada.”
Adapun ini adalah kegagalan keempat Manchester United melangkah ke perempat final dalam lima partisipasi terakhir mereka di Liga Champions.
Setelah tersingkir dari Liga Champions, Manchester United sudah hampir pasti akan puasa gelar musim ini.
Sebab, Manchester United juga sudah tersingkir dari Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Di Liga Inggris, peluang juara Manchester United sangat kecil karena saat ini mereka masih menempati peringkat kelima klasemen dengan koleksi 50 poin dari 29 laga.
Manchester United untuk sementara tertinggal 20 angka dari rival sekotanya, Manchester City, yang duduk di puncak klasemen Liga Inggris.