Berita Kesehatan
Cara Menghantikan Mimisan dan Mencegah Pendarahan Kembali
Berikut ini merupakan cara menghentikan mimisan alias pendarahan dari hidung.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Mimisan paling sering terjadi pada usia anak. Bagi pasangan muda, ini bisa menjadi sumber kepanikan. Namun kebanyakan ini bukanlah masalah medis yang serius. Meski beberapa di antaranya dipicu oleh indikasi keluhan kesehatan yang harus ditangani secara medis.
Nah, bagaimana caranya untuk menghentikan pendarahan dari hidung alias mimisan? Berikut ulasannya ;
1. Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan
Dengan tetap tegak, Anda mengurangi tekanan darah di pembuluh darah di hidung Anda. Ini mencegah pendarahan lebih lanjut.
Duduk ke depan akan membantu Anda menghindari menelan darah, yang dapat mengiritasi perut Anda.
2. Bersihkan hidung Anda dengan lembut
Tiup hidung Anda untuk membersihkan hidung dari penggumpalan darah.
Kemudian semprotkan kedua sisi hidung Anda dengan dekongestan hidung yang mengandung oxymetazoline.
3. Jepit hidung Anda
Gunakan ibu jari dan jari telunjuk Anda untuk menutup lubang hidung Anda. Bernapaslah melalui mulut Anda.
Lakukan selama 10 hingga 15 menit. Cara ini bisa mengirimkan tekanan ke titik perdarahan di septum hidung dan seringkali menghentikan aliran darah.
Jika perdarahan berlanjut setelah 10 hingga 15 menit, ulangi lagi dengan memberikan tekanan selama 10 hingga 15 menit lagi.
Jika pendarahan masih berlanjut, cari perawatan darurat.
Mencegah pendarahan kembali
- Jangan mengorek, mengupil atau meniup hidung dan jangan membungkuk selama beberapa jam.
- Jaga agar kepala Anda lebih tinggi dari tingkat hati Anda.
- Anda juga bisa mengoleskan petroleum jelly dengan lembut ke bagian dalam hidung menggunakan kapas atau jari Anda. Jika terjadi perdarahan ulang, lakukan langkah-langkah ini lagi. Hubungi dokter Anda jika pendarahan berlanjut.
Kapan harus mencari perawatan darurat?
- Pendarahan berlangsung lebih dari 30 menit
- Anda merasa akan pingsan atau pusing
- Mimisan terjadi setelah kecelakaan, terjatuh, atau cedera di kepala Anda, termasuk pukulan di wajah yang mungkin menyebabkan hidung Anda patah (*/Mayo Clinic)
