KAPAN Harus Tes Antigen dan PCR Covid-19? Simak Penjelasan Ahli Patologi Berikut Ini
Masih bingung kapan harus tes antigen atau PCR untuk deteksi Covid-19? Simak penjelasan Ahli Patologi Klinik UNS, Tonang Dwi Ardyanto, berikut ini.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA – Sudah dua tahun lamanya masyarakat dunia dilanda pandemi Covid-19. Sejak saat itu, kesehatan menjadi isu cukup serius yang diperhatikan masyarakat, termasuk warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketika mengalami gejala Covid-19, masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya, kapan sebaiknya mereka melakukan tes antigen atau polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Covid-19.
Dirangkum Tribunjogja.com dari Kompas.com Jumat (25/6/2022), berikut penjelasan dokter terkait kapan sebaiknya Anda melakukan tes antigen maupun PCR.
Kapan harus tes antigen atau PCR Covid-19?
Ahli Patologi Klinik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto memaparkan, waktu terbaik untuk melaksanakan pemeriksaan Covid-19 adalah saat virus sudah terdeteksi.
“Tes bisa mendeteksi virus saat jumlahnya melebihi limit of detection (LoD) atau ambang batas deteksi. Bila masih di bawah LoD, maka tes tidak bisa mendeteksi penyakit walaupun ada virusnya,” jelas Tonang kepada Kompas.com, Jumat (25/6/2021).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, tes antigen atau PCR perlu disesuaikan dengan kondisi seseorang.
Anda perlu melakukan tes Covid-19 apabila melakukan kontak erat dengan orang yang positif terpapar Covid-19.
Entah bergejala maupun tidak, sebaiknya Anda melakukan tes jika berinteraksi erat dengan orang yang positif Covid-19.
Jika hasil tes positif :
Jika Anda sudah melakukan tes, kemudian hasil yang didapatkan positif, kata Tonang, Anda tidak perlu tes ulang.
“Langsung jalankan isolasi mandiri dan penanganan sesuai pedoman isolasi,” ucapnya.
Lantas, bagaimana dengan tes ulang untuk mengevaluasi masa isolasi mandiri?
“(Itu) disesuaikan dengan kebutuhan di akhir masa isolasi. Kalau ternyata kemudian timbul gejala, soal tes atau tidak, itu nanti urusannya dokter atau rumah sakit (RS) yang merawat bila memang perlu perawatan di RS,” kata Tonang.
Jika hasil tes negatif :
Jika hasil tes antigen atau PCR Covid-19 negtif, Anda dianjurkan untuk tetap melaksanakan isolasi mandiri demi memastikan hasilnya sah.
Tonang menganjurkan agar Anda melakukan pemeriksaan lagi pada hari kelima sejak dinyatakan kontak erat.
“Pada hari kelima, lakukan tes antigen atau PCR lagi. Bila positif, lanjutkan isolasi sesuai gejala dan waktunya. Bila negatif, maka bisa mengakhiri masa karantina namun tetap perlu menjalankan protokol kesehatan,” paparnya.
Bagi yang bergejala Covid-19 sampai membutuhkan perawatan RS :
Sebagai informasi, gejala Covid-19 yang timbul antara lain demam atau kedinginan, batuk kering, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual dan muntah, maupun diare.
Apabila Anda mengalami gejala seperti disebutkan di atas, sampai membutuhkan perawatan di RS, maka dianjurkan agar segera melakukan tes PCR atau antigen pada saat timbul gejala.
“Bila positif, langsung dinyatakan konfirmasi dan dilakukan perawatan sesuai pedoman isolasi sesuai gejala. Tidak perlu ada tes ulang. Bila negatif, lanjutkan isolasi, lalu tes dengan PCR keesokan harinya,” jelas Tonang.
Ia juga mengatakan, tes ulang untuk konfirmasi perlu dilakukan bagi mereka yang merasakan gejala Covid-19 yang sampai membutuhkan perawatan di RS, namun hasil tes Covid-19 sebelumnya negatif.
“Bila hasil tes (konfirmasi) Covid-19 positif, status seseorang menjadi pasien konfirmasi dan perlu menjalani isolasi. Bila (hasil tes konfirmasi) negatif, pasien dinyatakan sebagai discarded atau sakit tapi bukan Covid-19,” paparnya. (Mahardini Nur Afifah/Mahardini Nur Afifah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Sebaiknya Tes Antigen dan PCR Covid-19? Begini Penjelasan Dokter"
