Berita Kulon Progo Hari Ini

WBP Rutan Kelas IIB Wates Kulon Progo Dilatih Buat Wig dan Sapu Lidi

Di balik jeruji besi tahanan, sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) di rutan kelas IIB Wates dilatih memproduksi wig dan sapu lidi. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Sejumlah WBP di rutan kelas IIB Wates memproduksi wig dan sapu lidi selama menjalani masa pidana 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Di balik jeruji besi tahanan, sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) di rutan kelas IIB Wates dilatih memproduksi wig dan sapu lidi. 

Pegawai Rutan Kelas IIB Wates bagian pembinaan kemandirian, Kamijan mengatakan pihaknya akan terus mendorong para WBP agar rajin mengikuti kegiatan kemandirian selama menjalani sisa masa tahanan. 

"Kami terus mendorong para WBP agar aktif mengikuti kegiatan. Tujuannya agar mereka memiliki keahlian yang bisa diterapkan nantinya di kehidupan mereka," kata Kamijan, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Puluhan Sopir Truk di DI Yogyakarta Sampaikan 7 Persoalan ke DPRD DIY

Sehingga, usai mereka bebas dari masa tahanan tidak akan melakukan pelanggaran hukum karena telah memiliki pencaharian untuk menghidupi keluarganya. 

Melalui pembinaan tersebut, mereka memiliki keahlian dan keterampilan. Serta konsistensi Rutan Wates menjadikan warga binaan yang produktif di tengah pandemi covid-19. 

Salah satu WBP berinisial WP mengaku aktivitas di tahanan lebih banyak dihabiskan untuk merangkai wig dan sapu lidi. 

Baca juga: Mulai Hari Ini Naik Kereta Api Jarak Jauh Dari Yogyakarta Tak Perlu Tunjukan Surat Hasil Antigen

Pria yang sudah menjalani 1 tahun 8 bulan dari 2 tahun masa pidananya merangkai wig knitting jenis tora yang pembuatannya cukup rumit. 

"Premi dari pembuatan wig ataupun sapu lidi bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di rumah," kata dia. 

Setiap harinya, para WBP bisa menghasilkan kurang lebih 50 wig dan 100 sapu lidi. Kedua produk tersebut nantinya diambil oleh pihak ketiga untuk dilakukan finishing dan diperjual belikan di pasaran baik lokal maupun internasional. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved