Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 9 Maret 2022: Keluarkan 5 Kali Guguran Lava Pijar 1,8 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi mengeluarkan 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 km ke barat daya, Rabu (9/3/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 km ke barat daya, Rabu (9/3/2022).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 15-21 °C, kelembaban udara 81-99 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg.
Baca juga: BERITA MU: Manchester United Buka Pembicaraan dengan Richarlison
“Secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” paparnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 28 kali dengan amplitudo 3-38 mm berdurasi 24-165 detik.
Hembusan terjadi satu kali dengan amplitudo 4 mm berdurasi 15 detik.
Tektonik jauh terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm, S-P tidak terbaca, berdurasi 93 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” paparnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Cakupan potensi terjadi pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Baca juga: Inilah 4 ZODIAK Bakal Dihantui Beban Kerja dan Keuangan Tak Stabil Rabu 9 Maret 2022
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (Ard)