Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Omicron Siluman BA.2 Ditemukan di DI Yogyakarta, Sekda DIY : Yang Penting Disiplin Prokes

Pemda DIY disebut tak akan memberlakukan kebijakan khusus guna menghadapi merebaknya penularan subvarian BA.2.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persebaran subvarian Omicron BA.2 atau yang kerap disebut Omicron Siluman teridentifikasi di wilayah DI Yogyakarta

Hal itu merupakan hasil penelitian yang dilakukan Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM yang menemukan 7 kasus subvarian Omicron BA.2.

Menanggapi penemuan tersebut, Pemda DIY disebut tak akan memberlakukan kebijakan khusus guna menghadapi merebaknya penularan subvarian BA.2 yang dikenal dengan karakteristiknya yang lebih cepat menular.

"Kita ini kan diminta untuk tidak ngerem ekonomi terlalu dalam. Otomatis keramaian itu kan tetap ada yang datang di Yogya karena Yogyakarta daerah wisata," jelas Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji di kantornya, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Sudah Ditemukan di Yogyakarta, Begini Cara Mengenali Gejala Son of Omicron, Siapa yang Rentan Kena?

Aji menuturkan, yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah penegakan protokol kesehatan (prokes) di tempat-tempat umum. 

Sebab, pemerintah juga tidak membatasi aktivitas warganya.

Sehingga kesadaran masyarakat untuk menerapkan prokes diharapkan dapat meningkat.

"Maka yang harus dilakukan sekarang satu-satunya adalah bagaimana orang-orang secara pribadi menjaga protokol kesehatan masing-masing. Jangan lepas masker, selalu cuci tangan, dan seterusnya. Yang penting disiplin prokes," tambahnya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan asosiasi yang berkecimpung di dunia wisata.

Anggota asoasisi tersebut diminta menggecarkan penegakan prokes di berbagai tempat seperti hotel, restoran, mall, dan tempat wisata.

Sebab menurutnya, kesadaran pelaku usaha untuk menerapkan prokes mulai mengendor.

Baca juga: Awal Mula Ditemukannya Kasus Son of Omicron di DIY, Bagaimana Ciri Subvarian Ini?

Misalnya masih ada tempat usaha yang belum menerapkan PeduliLindungi secara benar.

"Kemudian organisasi-organisasi pengelola diminta semakin mengencangkan protokol kesehatan. Kita lihat sekarang banyak orang datang ke mall sudah tidak pakai PeduliLindungi. Padahal PeduliLindungi ini penting banget. Dari situ kita mengetahui seseorang layak masuk atau tidak masuk," jelasnya.

Menurutnya, Pemda DIY tidak sanggup kembali melakukan pembatasan mobilitas warganya.

Lantaran pergerakan manusia sudah tergolong tinggi.

Adanya penyekatan di daerah perbatasan pun tak akan efektif untuk menghalau pergerakan.

"Ngerem kondisi kehadiran orang di Yogya sudah sulit dilakukan," bebernya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved