Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Umat Hindu di Magelang Gelar Upacara Melasti Sebagai Ritual Penyucian Diri dari Dosa
Umat Hindu di Magelang menggelar upacara melasti atau ritual penyucian diri dari dosa sebagai rangkaian peribadatan perayaan Nyepi Tahun Baru Saka
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Umat Hindu di Magelang menggelar upacara melasti atau ritual penyucian diri dari dosa sebagai rangkaian peribadatan perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 Tahun 2022 di Pura Wira Buana, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu (02/03/2022).
Upacara Melasti bermakna mensucikan diri dari segala kotoran diawali dengan mengambil air dari sumbernya.
I Gede Suarti Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia Kabupaten Magelang mengatakan, setiap tahunnya air suci diambil dari mata air Tuk Mas yang berada di Grabag, Kabupaten Magelang.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sleman Meroket, Dinkes: Prokes Tidak Diketati, Ambyar!
"Dipilih ( mata air Tuk Mas) karena berdasarkan sejarah menjadi sumber mata air paling tua di Jawa Tengah. Ditemukan sekitar abad ke-6 atau 7 Masehi. Di mana, dalam prasasti juga disebutkan air Tuk Mas itu, keluarnya dari sela-sela batu dan pasir sehingga dianggaplah Sungai Gangga-nya Pulau Jawa. Maka, karena Sungai Gangga masih ada hubungannya dengan Hindu maka kami ambil (air) dari sana," tuturnya saat ditemui di lokasi, Rabu (02/03/2022).
Nantinya air suci tersebut, lanjutnya, akan digunakan sebagai ritual ibadah penyucian diri maupun untuk sembahyang.
Pada prosesnya pun, pengambilan air suci dilakukan dengan memanjatkan doa-doa permohonan pada Tuhan Yang Maha Esa.
"Jadi, setelah diambil air tersebut akan suci, biasanya disebut tirta atau air berkah. Selain untuk ritual, air ini juga bisa untuk diminum," ucapnya.
Menurut I Gede Suarti, pada perayaan Nyepi kali ini sebagai laksana untuk menjaga keseimbangan kelestarian alam semesta yakni Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (diri sendiri).
Serta, sebagai refleksi diri untuk intropeksi agar bisa menjadi umat yang lebih baik lagi.
Baca juga: Kejari Kulon Progo Nyatakan Berkas Kasus Video Porno Siskaeee Lengkap
Rangkaian upacara ini, sebagai ucapan permohonan agar diberikan keselamatan saat menyambut Catur Brata Penyepian,
Catur Brata Penyepian yakni terdiri empat hal yang wajib dipatuhi umat Hindu. Pertama, tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan) dan tidak bekerja (amati karya).
"Jadi, ini (Catur Brata) ibadah yang akan dilaksanakan pada saat Nyepi. Di mana, ibadah ini jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari ada tiga maknanya. Perrtama, hubungan manusia dengan Tuhan. Kedua, hubungan manusia dengan alam, dan ketiga hubungan manusia dengan manusia," ujarnya. (ndg)