Berita Bisnis Terkini

Harga Daging Sapi Naik, Pedagang Bakso di Gunungkidul Pilih Pertahankan Harga Jual

Kenaikan harga saat ini jelas membuat pedagang bakso harus berpikir lebih keras untuk menjaga keuntungan.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Sujari tengah menggiling daging sapi untuk dijadikan adonan bakso di kawasan Pasar Argosari, Wonosari Gunungkidul, Selasa (01/03/2022). Setiap harinya, sekitar 2 kuintal daging sapi dan ayam digiling di tempatnya. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Harga daging sapi hingga kini terbilang masih tinggi selama beberapa waktu terakhir termasuk di Gunungkidul .

Pedagang bakso pun ikut terdampak dengan kenaikan harga tersebut.

Jumiyo, seorang pedagang bakso asal Bejiharjo, Karangmojo mengatakan keuntungannya jadi berkurang sejak kenaikan harga daging sap i.

"Kira-kira sudah semingguan ini harganya naik," ungkapnya ditemui di Pasar Argosari Wonosari, Gunungkidul , pada Selasa (01/03/2022).

Menurut Jumiyo, normalnya ia membeli daging sapi di harga Rp 120 ribu per kilogram (kg).

Baca juga: Harga Naik, Penjual Daging Sapi di Gunungkidul Tak Terpengaruh Isu Mogok Jualan

Namun saat ini harganya bisa mencapai kisaran Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kg.

Setiap harinya, ia bisa menghabiskan sekitar 15 sampai 20 kg daging sapi untuk bakso.

Meski harga daging sedang naik, ia mengaku tidak menaikkan harga jual baksonya.

"Harga jual tetap, tidak berani juga menaikkan dengan kondisi seperti ini," kata Jumiyo.

Konsekuensinya, ia saat ini harus mengeluarkan modal lebih dengan naiknya harga daging sapi.

Untungnya, pendapatan dari usaha baksonya hingga kini masih tergolong stabil.

Meski demikian, Jumiyo tetap berharap harga daging sapi bisa kembali turun ke normalnya.

Sebab kenaikan harga saat ini jelas membuatnya harus berpikir lebih keras untuk menjaga keuntungan.

"Kalau bisa turun ke normal lagi lah, biar sama-sama enak," ujarnya.

Adapun Jumiyo memanfaatkan jasa penggilingan daging sapi untuk baksonya di sekitar Pasar Argosari.

Usaha penggilingan tersebut dilakukan oleh Sujari, warga setempat.

Menurut Sujari, kuantitas daging sapi yang digiling di tempatnya tidak terlalu terpengaruh dengan naiknya harga daging sapi .

Justru ia menilai penurunan lebih dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19 .

Baca juga: Tak Terpengaruh PPKM, Pedagang di Pasar Beringharjo Jual Daging Sapi 2 Kuintal Per Hari

"Sejak pandemi, ada penurunan sampai 60 persen untuk aktivitas penggilingan daging," ungkapnya.

Setiap harinya, Sujari menangani 2 kuintal daging untuk digiling, terdiri dari daging sapi dan ayam.

Ia mengenakan biaya jasa sebesar Rp 5 ribu per kg daging yang digiling.

Menurutnya, jika harga daging sapi tengah naik, pedagang bakso biasanya memilih mencampurkan daging sapi dengan ayam.

Begitu pula dengan kondisi saat ini.

"Kalau pelanggannya sendiri tidak penurunannya, tetap setiap hari ada sekitar 20 orang yang memanfaatkan jasa penggilingan di sini," jelas Sujari.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved