Perang Rusia Ukraina

Dikepung Sanksi dari Berbagai Negara, Akankah Perekonomian Rusia Ambruk?

Rusia menghadapi berbagai sanksi ekonomi dari berbagai negara setelah keputusannya untuk menyerang Ukraina

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Aljazeera
Presiden Rusia Vladimir Putin 

Inggris juga akan melarang maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot mendarat di Inggris, menangguhkan lisensi ekspor ganda ke Rusia, dan melarang ekspor beberapa ekspor teknologi tinggi dan bagian dari industri ekstraktif.

5. Kanada

Kanada mengumumkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia yang menargetkan 62 individu dan entitas, termasuk anggota elit dan bank-bank besar, dan membatalkan semua izin ekspor.

“Hari ini, mengingat serangan militer Rusia yang sembrono dan berbahaya, kami memberlakukan sanksi lebih lanjut dan berat,” kata Perdana Menteri Justin Trudeau.

“Sanksi ini luas jangkauannya. Mereka akan membebankan biaya besar pada elit Rusia yang terlibat.”

Sanksi akan menargetkan Dewan Keamanan Rusia - termasuk menteri pertahanan, menteri keuangan, dan menteri kehakiman, Trudeau menambahkan.

Kanada akan memprioritaskan aplikasi imigrasi bagi warga Ukraina yang ingin datang ke Kanada, katanya.

6. Republik Ceko

Republik Ceko melarang maskapai Rusia terbang ke negara Eropa tengah dan sedang mempertimbangkan langkah lebih lanjut terhadap Rusia.

Perdana Menteri Petr Fiala mengatakan Praha juga akan mempercepat keluarnya dari dua bank internasional yang didirikan di era Soviet, sementara kementerian keuangan akan menganalisis akses perusahaan milik Rusia ke dana publik Ceko.

Fiala mengatakan kenangan invasi pimpinan Soviet tahun 1968 di Cekoslowakia membuat sikap Ceko lebih keras daripada beberapa mitra Eropa Barat.

“Kami adalah negara yang mengalami kebijakan agresif Rusia, atau Uni Soviet, dan pengalaman sejarah kami yang unik membuat kami jauh lebih sensitif,” katanya.

7. Taiwan

Taiwan akan menjatuhkan sanksi pada Rusia.

"Kami sangat mengutuk tindakan invasi semacam itu dan akan bergabung dengan negara-negara demokratis untuk bersama-sama menjatuhkan sanksi," kata Perdana Menteri Su Tseng-chang, tanpa memberikan rincian.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved