Berita PSS Sleman Hari Ini

Efek Domino, Penyebab Gembosnya Performa PSS Sleman di Putaran Kedua di Mata I Putu Gede

PSS Sleman sempat tampil impresif saat pertama kali ditangani juru taktik I Putu Gede pada laga perdana putaran kedua BRI Liga 1 2021/22, 7 Januari

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok PT LIB
Starting XI PSS Sleman saat menghadapi Persikabo 1973 pada lanjutan BRI Liga 1 2021/22, Kamis (24/2/2022) kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM - PSS Sleman sempat tampil impresif saat pertama kali ditangani juru taktik I Putu Gede pada laga perdana putaran kedua BRI Liga 1 2021/22, 7 Januari 2022 lalu.

Menghadapi Laskar Rencong, julukan Persiraja Banda Aceh, PSS menorehkan kemenangan dengan skor telak 4-1, sekaligus memelihara asa pendukung Laskar Sembada, yang berharap tim kebanggannya setidaknya lebih baik dibandingkan putaran pertama.

Namun sebaliknya, performa PSS Sleman justru gembos di putaran kedua. Teranyar, PSS Sleman dipaksa tumbang untuk mengakui keunggulan Persikabo 1973 dengan skor 2-0 pada pekan ke-27 BRI Liga 1 2021/22, Kamis (24/2/2022). Dengan kekalahan tersebut berarti PSS Sleman telah kehilangan 20 poin sejak ditangani I Putu Gede.

Baca juga: Pedagang Pasar Beringharjo Antusias Ikuti Vaksinasi Booster

Di bawah arahan I Putu Gede, PSS Sleman telah tampil sebanyak 10 laga di putaran kedua. Adapun rinciannya yakni Laskar Sembada hanya berhasil 3 kali menang lawan Persiraja, Barito Putera, dan Borneo FC.

Bagus Nirwanto dan kolega telah kehilangan dua poin setelah bermain imbang melawan Madura United, serta kehilangan 3 poin saat saat berhadapan dengan Arema FC, Persebaya, Persik Kediri, Persib Bandung, Bali United, dan Persikabo.

Hasil itu membuat PSS Sleman kini kembali turun ke peringkat 11 klasemen sementara dengan raihan 31 poin dari 27 laga.

Terkait gembosnya penampilan PSS di putaran kedua, I Putu Gede mengungkapkan analisanya.

"Tidak konsistennya penampilan PSS karena ada beberapa faktor. Kami (PSS) selalu selalu tidak full team," kata I Putu Gede.

Dijelaskannya, usai laga lawan Persiraja Banda Aceh, timnya harus kehilangan satu pemain andalan di lini tengah yakni Misbakus Solikin.

Situasi itu kemudian berlanjut di laga-laga setelahnya, sebab sejumlah pemain silih berganti absen karena terpapar Covid-19.

"Sebenarnya situasi yang dihadapi tim lain di tengah pandemi ini sama, tapi kami dari putaran kedua ini hampir 50 persen diisi pemain baru. Jadi nggak cukup kuat membangun teamwork yang harmonis," kata I Putu Gede.

"Ya situasinya mereka baru berkumpul, kemudian bertemu kompetisi yang begitu ketat. Kita lihat Rivaldi (Bawuo) dan Kanu baru gabung di Bali. Nah saat kita belum ketemu chemistry, dihadapkan dengan pertandingan yang begitu ketat," imbuhnya.

Selain faktor absennya sejumlah pemain yang memberikan dampak signifikan pada permainan tim secara keseluruhan, I Putu Gede tak memungkiri gembosnya performa PSS tak lepas dari jadwal yang mempertemukan timnya dengan tim-tim papan atas.

"Selanjutnya, lawan yang kami hadapi di papan atas semua. Covid-19 juga mendera, akhirnya kami sering bongkar pasang pemain. Ini kendalanya," beber I Putu Gede.

Baca juga: Tinjau Ketersediaan Minyak Goreng, Komisi II DPRD Klaten: Stok Ada Tapi di Pasar Belum Turun

Bangun Optimisme

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved