Ahli Jelaskan Karakter Omicron yang Bisa Lebih Cepat Menular
Pada kasus Omicron, mutasi yang ada telah membuat varian ini tidak menimbulkan morbiditas atau gejala klinis yang berat.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pakar mikrobiologi Universitas Indonesia, Amin Soebandrio, menyampaikan varian Omicron yang mulai tersebar pada November tahun lalu ini tidak mempunyai relasi dengan varian Delta yang muncul pada gelombang kedua.
Akan tetapi, varian ini mempunyai jumlah mutasi yang lebih banyak dibandingkan dengan virus-virus sebelumnya, sehingga Omicron mampu beradaptasi dengan lingkungan yang menyebabkan penularan terjadi lebih cepat.
Tidak seluruh mutasi menguntungkan virus.
Pada kasus Omicron, mutasi yang ada telah membuat varian ini tidak menimbulkan morbiditas atau gejala klinis yang berat.
“Pada dasarnya, risiko infeksi memiliki rumus, yaitu keganasan virus dikalikan dengan dosis virus, kemudian dibagi dengan kekebalan. kekebalan tersebut terbentuk dari vaksinasi maupun infeksi alami ketika seseorang terpapar virus,” ujar Amin dalam Webinar DBS Indonesia pada Kamis (24/2/2022).
Amin menambahkan, studi yang dilakukan FKM UI, Kementerian Kesehatan, dan LBM Eijkman menemukan, lebih dari 70 persen populasi masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi, walaupun belum pernah dinyatakan positif Covid-19 maupun divaksinasi.
Sementara itu, 90 persen populasi telah terinfeksi Covid-19 dan divaksinasi, mempunyai antibodi ini.
“Ini menunjukkan bahwa kekebalan terhadap virus telah terbentuk dalam masyarakat Indonesia,” papar Amin.
Mengapa Omicron lebih cepat menular?
Amin menjelaskan, pada dasarnya virus hanya ingin bertahan hidup dengan cara menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau sel yang terinfeksi.
Setiap virus bertambah banyak atau replikasi, maka akan terjadi mutasi.
Tidak semua mutasi membuat perubahan tertentu.
Hanya 4-5 persen dari mutasi virus menyesuaikan diri dengan lingkungan atau mampu bertahan, kemudian dilepaskan dari sel untuk menginfeksi sel lain.
Amin menambahkan, varian Omicron mempunyai 50 mutasi, dengan 30 mutasi di antaranya berada di bagian S (spike atau duri).
Spike mempunyai fungsi untuk menempel pada sel ACE2 manusia, menyebabkan virus bisa masuk ke sel lebih cepat.