Pemkab Kulon Progo Perluas Tanam Durian di Perbukitan Menoreh Seluas 10 Hektare
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan puluhan hektar lahan tersebut meliputi empat kapanewon.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Budi daya buah durian terus dikembangkan di Kabupaten Kulon Progo.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menargetkan perluasan tanam hingga 10 hektare di kawasan perbukitan menoreh.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan puluhan hektar lahan tersebut meliputi empat kapanewon. Di antaranya Kalibawang, Kokap, Girimulyo dan Pengasih.
Pada 2021 lalu, DPP Kulon Progo juga telah menanam 46 ribu bibit buah durian. Kemudian bibit tersebut menghasilkan buah mencapai 70 ribu kuintal.
Menurutnya, durian termasuk andalan dari Kulon Progo selain kelengkeng, manggis dan pisang.
Bahkan ada beberapa varietas unggul nasional yaitu durian menoreh kuning dan jingga. Selain itu, pihaknya juga akan meluncurkan kembali durian cempli.
"Kita akan menjadikan Kulon Progo sebagai sentra produksi durian. Dengan begitu diharapkan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Aris dalam rangka heboh buah Kulon Progo 2022 di Embung Tonogoro, Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Selasa (22/2/2022).
Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyatakan pihaknya bersama intansi terkait terus berkomitmen dalam mengembangkan dan memaksimalkan kondisi geografis di Kulon Progo sebagai pusat produksi tanaman buah.
"Kita buktikan Kulon Progo mampu menjadi pusat pengembangan tanaman buah di DIY. Karena memang potensi geografisnya sangat memungkinkan. Meski pegunungan tetapi tanahnya subur sehingga cocok untuk budi daya buah-buahan," katanya.
Sutedjo melanjutkan budi daya ini juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan sebagai media penahan tanah yang miring di kawasan perbukitan menoreh.