Pemkab Kulon Progo Perluas Tanam Durian di Perbukitan Menoreh Seluas 10 Hektare

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan puluhan hektar lahan tersebut meliputi empat kapanewon.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Joko Widiyarso
DOKUMENTASI Humas Diskominfo Kulon Progo
Bupati Kulon Progo, Sutedjo (tengah) didampingi jawatannya memetik durian di Embung Tonogoro, Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (22/2/2022). Selain di wilayah tersebut, Pemkab setempat tengah mengembangkan durian di kawasan perbukitan menoreh lainnya meliputi Kokap, Pengasih dan Girimulyo. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Budi daya buah durian terus dikembangkan di Kabupaten Kulon Progo.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat menargetkan perluasan tanam hingga 10 hektare di kawasan perbukitan menoreh. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan puluhan hektar lahan tersebut meliputi empat kapanewon. Di antaranya Kalibawang, Kokap, Girimulyo dan Pengasih. 

Pada 2021 lalu, DPP Kulon Progo juga telah menanam 46 ribu bibit buah durian. Kemudian bibit tersebut menghasilkan buah mencapai 70 ribu kuintal. 

Menurutnya, durian termasuk andalan dari Kulon Progo selain kelengkeng, manggis dan pisang. 

Bahkan ada beberapa varietas unggul nasional yaitu durian menoreh kuning dan jingga. Selain itu, pihaknya juga akan meluncurkan kembali durian cempli. 

"Kita akan menjadikan Kulon Progo sebagai sentra produksi durian. Dengan begitu diharapkan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Aris dalam rangka heboh buah Kulon Progo 2022 di Embung Tonogoro, Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Selasa (22/2/2022). 

Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyatakan pihaknya bersama intansi terkait terus berkomitmen dalam mengembangkan dan memaksimalkan kondisi geografis di Kulon Progo sebagai pusat produksi tanaman buah. 

"Kita buktikan Kulon Progo mampu menjadi pusat pengembangan tanaman buah di DIY. Karena memang potensi geografisnya sangat memungkinkan. Meski pegunungan tetapi tanahnya subur sehingga cocok untuk budi daya buah-buahan," katanya. 

Sutedjo melanjutkan budi daya ini juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan sebagai media penahan tanah yang miring di kawasan perbukitan menoreh. 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved