Kenapa Minyak Goreng Langka di Pasaran? Inilah Penyebabnya dari Berbagai Versi
Penyebab kelangkaan minyak goreng di sejumlah wilayah di Indonesia ada beberapa faktor pemicu
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Konsumen
Siska (34) warga Sewon, Bantul mengatakan bahwa dirinya sempat mencari di beberapa toko retail, tapi tetap tidak bisa menemukan minyak goreng kemasan.
"Iya habis di toko retail, akhirnya beli di toko kelontong, walaupun merknya ga kenal, yang penting bisa dibuat masak. Saya dapat 1 liter harganya Rp 16 ribu," ujarnya.
Sementara itu, untuk ketersediaan minyak goreng di pasar, Lurah Pasar Imogiri, Suharsono menyatakan bahwa saat ini harga minyak kemasan satu liter mencapai Rp 20-21 ribu.
"Minyak goreng masih sulit ketersediaannya, bahkan harga sudah menyentuh di Rp20-21 ribu. Sedangkan kiriman belum ada," ujarnya saat dihubungi Sabtu (19/2/2022)
Selain itu ia juga menyatakan bahwa saat ini pedagang sudah tidak menjual minyak goreng curah. Meski saat ini masih ada ketersediaan minyak goreng kemasan, itupun dijual dengan harga tinggi.
"Curah itu menghilangnya sudah lama, ketika akhir tahun mau ditetapkan curah tidak dijualkan lagi, sudah mulai sulit," tuturnya.
Beberapa hari lalu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor minyak goreng (migor). Mendag Lutfi meminta seluruh distributor segera menyalurkan migor secara cepat dan masih ke seluruh wilayah di Indonesia Timur.
Sanksi keras akan diberikan jika masih ada distributor yang main-main dengan menimbun migor di gudang.
“Permasalahan bukan hanya di pasokan migor, tetapi juga di distribusi. Permasalahan ini akan disingkirkan semua agar distribusi berjalan dengan baik. Kami akan pastikan distribusi migor sampai ke Indonesia Timur akan berjalan,”ujar Mendag Lutfi saat meninjau perusahaan pengemasan dan distributor di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (18/2).
Mendag Lutfi menyampaikan, dalam empat hari terakhir Pemerintah telah menggelontorkan migor sebanyak 73 juta liter ke seluruh Indonesia. “Diharapkan dengan distribusi yang cepat dan masif dapat segera menurunkan harga migor,”ucapnya. ( Tribunjogja.com )