Berita Kriminal Hari Ini
Napi Kasus Penganiayaan di Lapas Kelas II B Cebongan Sleman Kabur
Seorang Narapidana atau Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II B Sleman, atau dikenal lapas Cebongan dikabarkan melarikan diri.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang Narapidana atau Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II B Sleman, atau dikenal lapas Cebongan dikabarkan melarikan diri.
Napi tersebut berinisial JN, asal Temanggung, Jawa Tengah. Dia merupakan narapidana dalam kasus penganiayaan.
Kepala Lapas Kelas II B Sleman, Kusnan saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
Baca juga: Candi Prambanan dan Borobudur Jadi Tempat Peribadatan Dunia, Umat Buddha Usulkan Ini
Menurut dia, kronologi kejadian kaburnya narapidana itu, bermula ketika yang bersangkutan diminta membuat pos pengamanan.
Petugas lapas, menurutnya, sudah bertugas sesuai standar operasional prosedur (SOP). Ada dua petugas yang mengawal.
"Namun demikian, karena memang yang bersangkutan sudah ada rencana, sehingga memanfaatkan kelengahan petugas, warga binaan tersebut melarikan diri," kata Kusnan, kepada wartawan, Jumat (11/2/2022)
Kusnan mengatakan, narapidana kabur pada Kamis (10/2) siang, sekitar pukul 11.33 WIB.
Berdasarkan pantauan CCTV, kata dia, narapidana tersebut kabur dengan dibantu seorang wanita mengendarai sepeda motor. Kaburnya ke arah utara.
Narapidana yang kabur terjerat pasal 351, kasus penganiayaan. Mendapatkan vonis hukuman 2 tahun, 6 bulan.
Selama ini sudah menjalani setengah hukuman. Kusnan mengatakan, warga binaan yang kabur memiliki keahlian pertukangan bangunan.
Baca juga: Respon Kecelakaan di Bukit Bego Bantul, Dishub Gunungkidul Identifikasi Jalur Rawan di Wilayahnya
Karenanya, saat itu diminta oleh petugas untuk membantu membangun pos pengamanan. Namun tak disangka, napi tersebut justru memanfaatkan situasi tersebut untuk melarikan diri.
Hingga saat ini, tim Lapas sedang memburu Napi yang kabur tersebut. Tim diakuinya sudah bergerak menuju titik yang sudah diidentifikasi dibantu petugas dari Kepolisian.
"Kami bertekad untuk menangkap kembali yang bersangkutan. Semoga segera ketangkep. Dan kami akan lebih maksimal lagi melakukan pembinaan," kata Kusnan.
Kaburnya warga binaan ini, kata dia, menjadi pembelajaran bersama. Upaya antisipasi kejadian serupa dilakukan dengan lebih selektif dan berhati-hati. (rif)