Berita Kota Yogya Hari Ini
Malioboro Akan Jadi Pusat Oleh-oleh hingga Kesenian
Pemkot Yogyakarta akan berkoordinasi dengan pemilik toko untuk penataan fisik bangunan toko.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta tengah melakukan penataan di Malioboro .
Mengembalikan fasad Malioboro menjadi satu di antara yang akan dilakukan.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik toko untuk penataan fisik bangunan toko.
Menurut dia, selama ditempati PKL fasad Malioboro tidak terlihat.
Baca juga: Setelah Steril dari PKL, Pemkot Yogya Bakal Perbaiki Infrastruktur di Kawasan Malioboro
Dengan relokasi PKL, fasad Malioboro bisa diperbaiki.
"Kemarin kan tidak terlihat, setelah direlokasi baru terlihat ada kerusakan. Pedestrian akan kami perbaiki supaya lebih baik lagi, termasuk jalan-jalannya. Kover plastik, plafon akan kami turunkan, supaya terlihat wajah yang asli. Papan nama toko 1 x 1,5 meter," katanya, Kamis (10/02/2022).
"Sifatnya yang fisik-fisik akan kami perbaiki. Kursi-kursi akan kami tambah, dan lainnya,"sambungnya.
Malioboro yang baru, terang dia akan megembalikan sejarah kejayaan Malioboro dari waktu ke waktu.
Dulu, Malioboro pernah menjadi pusat pertokoan.
Setelah ada beberapa mal, gaya hidup masyarakat berubah.
Selanjutnya Malioboro pernah menjadi pusat kegiatan seni dan budaya.
Setelahnya Malioboro menjadi pusat oleh-oleh.
Baca juga: Begini Suasana Lengang di Malioboro Yogyakarta Pascarelokasi PKL
Dengan adanya penataan, pemerintah ingin agar Malioboro bisa hidup dengan wajah baru.
"Nanti semua itu akan terwujud di Malioboro yang baru. Semua lintasan sejarah akan terwujud di Malioboro . Jadi pusat oleh-oleh ada, seni ada, menata PKL ini seperti merangkum lintasan sejarah yang pernah dialami,"lanjutnya.
Ia memastikan pedestrian Malioboro murni dimanfaatkan untuk pejalan kaki.
Seluruh PKL sudah direlokasi di Teras Malioboro I dan II.
Pemilik toko pun dilarang untuk memanfaatkan lorong Malioboro untuk memajang dagangannya.
"Kami sudah membuat kesepakatan, pemilik toko tidak boleh memajang melebihi ruang tokonya. Lorong difungsikan untuk berjalan,"ujarnya. ( Tribunjogja.com )