Berita Kota Yogya Hari Ini
Menyesuaikan Aturan PPKM Level 3, GL Zoo Terapkan Kapasitas Maksimal 25 Persen
Objek wisata di Kota Yogyakarta mulai menyesuaikan kapasitas maksimalnya menjadi 25 persen, selaras Instruksi Kementerian Dalam Negeri (Inmendagri)
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Objek wisata di Kota Yogyakarta mulai menyesuaikan kapasitas maksimalnya menjadi 25 persen, selaras Instruksi Kementerian Dalam Negeri (Inmendagri), terkait penerapan PPKM Level 3, per Selasa (9/2/2022).
Manajer Pemasaran Gembira Loka (GL) Zoo, Yosi Hermawan menandaskan, sejatinya pihaknya sudah menerapkan skema tersebut sejak lama.
Apalagi, dengan luasan lahan yang dimiliki, kebijakan 25 persen dinilai tidak merugikan.
Baca juga: Bantu UKM di Yogyakarta, Ninja Xpress Ciptakan Creative Business Solutions
"Kita ambil 100 persennya (pengunjung) di angka 30 ribu, karena luasan kami kan 20 hektare. Jadi, 25 persennya itu sekitar 7.500 pengunjung," cetusnya, Rabu (9/2/2022).
Jumlah maksimal itu, kata Yosi, bahkan belum mendekati tingkat kunjungan wisatawan GL Zoo, yang per harinya kini berada di kisaran 800-1.000 orang.
Sementara untuk Sabtu Minggu, sekitaran 2.000-5.000 pengunjung per hari.
"Itupun kalau sudah 3.000 kita terapkan penutupan dulu sementara. Indikatornya antara lain, parkir penuh, antrean loket dan wahana sudah panjang, kita tutup sementara, ya, untuk menghindari kerumunan berlebih," ucapnya.
"Grafik kunjungan kita tertinggi cuma 7.000, itu pas tahun baru kemarin, 1 Januari. Sementara untuk beberapa hari ini kunjungannya malah turun 10-20 persen, mungkin karena ada peningkatan kasus Covid-19, ya," imbuh Yosi.
Baca juga: Residivis Kasus Pencurian Nekat Mencuri Burung Milik Warga Kota Yogyakarta Senilai Jutaan Rupiah
Sementara syarat masuk dengan indikator hijau di aplikasi PeduliLindungi dipastikan tetap diterapkan, khususnya di masa PPKM Level 3. Sedangkan beberapa wahana yang bersifat indoor, masih belum dioperasionalkan.
"Ya, seperti museum, atau akuarium, kita tutup, karena itu lokasinya di dalam ruangan, jadi rawan terjadi kerumunan. Sejak awal pandemi sampai sekarang belum pernah kita operasikan, ditutup dulu," pungkas Yosi. (aka)