Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 8 Februari 2022: Keluarkan 18 Kali Guguran Lava Pijar 1,8 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi terlihat mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 km ke arah barat daya, Selasa (8/2/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi terlihat mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 km ke arah barat daya, Selasa (8/2/2022).
Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah berawan dan mendung.
Baca juga: Bencana Banjir di Wilayah Pekalongan, Ratusan Warga Harus Dievakuasi ke Tempat Pengungsian
Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-23 °C, kelembaban udara 55-87 persen, dan tekanan udara 567-717 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-50 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran terjadi sebanyak 24 kali dengan amplitudo 3-20 mm berdurasi 38-118 detik.
Vulkanik dangkal berjumlah satu kali dengan amplitudo 34 mm berdurasi 10 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” ucapnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Baca juga: Respon KSAD Jenderal Dudung Abdurachman saat Dilaporkan Terkait Dugaan Penodaan Agama
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” paparnya. (Ard)