Kecelakaan Bus di Imogiri

Update Berita Kecelakaan Bus di Imogiri: Langkah Kepolisian Pascalaka Maut yang Merenggut 13 Nyawa

kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Kecelakaan Maut tersebut. Belum ada tersangka dalam kasus sebagai buntut dari kecelakaan bus

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja.com | Miftahul Huda
Bus Pariwisata rombongan dari Solo mengalami kecelakaan di Jalan Imogori, Kedungguweng, Wukirsasi, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM - Jajaran kepolisian melakukan langkah-langkah penanganan dan penyelidikan pasca- kecelakaan bus yang merenggut nyawa 13 penumpang di jalur Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.

Terbaru, kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Kecelakaan Maut tersebut. Belum ada tersangka dalam kasus sebagai buntut dari kecelakaan bus ini.  Namun, sejumlah saksi telah dipanggil dan diperiksa oleh kepolisian untuk mengungkap kondisi bus dan kemungkinan penyebab kecelakaan.  

Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY, Kombes Pol Iwan Saktiadi, saat ditemui di sela-sela olah TKP kecelakaan bus tersebut, mengatakan bahwa kepolisian tidak menutup kemungkinan memanggil pihak perusahaan oto (PO) bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di Bukit Bego tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan apapun yang membuat terang perkara ini nanti akan kita lakukan langkah-langkah kepolisian, mungkin kita akan mintai keterangan apakah bus ini melakukan perawatan rutin atau bus ini bagaimana kondisi awal seperti apa," kata Kombes Iwan di sela-sela olah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (7/2/2022) pagi.

Baca juga: Menguras Air Mata, Pemakaman Korban Kecelakaan Maut Bus di Imogiri, Sedih Kehilangan Anak

Menurut Iwan, informasi dari pemilik PO bus pariwisata itu akan berguna bagi pihaknya untuk mendapatkan bukti-bukti tambahan selain dari bukti-bukti yang dikumpulkan dari olah TKP.

Kemudian, lanjut dia, lokasi sekitar tempat kejadian perkara (TKP) memang berada di perbukitan kondisi jalan naik-turun dan berkelok-kelok tajam. "Pada kasus ini kita belum bisa menyimpulkan apakah si pengemudi sudah melakukan hal-hal atau langkah yang seharusnya dilakukan, atau ada hal-hal lain yang mengganggu sehingga pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya sebelum terjadi kecelakaan," sebutnya.

Ia menyebut untuk kondisi dari jalan di sekitar TKP kecelakaan bus itu secara kasat mata infrastrukturnya telah dipenuhi oleh pemerintah setempat. Mulai dari kondisi aspal jalan yang bagus atau tidak berlobang, adanya marka jalan yang sangat jelas hingga rambu-tambu.

"Infrastruktur (di TKP) yang disiapkan pemerintah, untuk membantu pengemudi atau pengguna jalan dalam menunjang sisi keamanan dalam mengoperasikannya sudah dipenuhi, rambu terpenuhi, infrastruktur penunjang ada, marka cukup jelas, jalan tidak ada lobang," paparnya.

Saksi ahli ATPM dan TAA

Baca juga: Hasil Analisa Sementara Polisi Soal Kecelakaan Bus Pariwisata: Tak Ada Upaya Pengereman Oleh Sopir

Sementara, Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan kepolisian melibatkan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mercedes Benz, bus yang mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Bukit Bego Jalan Imogiri Dlingo. AKBP Ihsan mengatakan telah mendatangkan tim Traffic Accident Analisys (TAA) dari Korlantas Polri, selain mendatangkan tim TAA Polres Bantul juga mendatangkan dari pihak Mercedes Benz.

Sambung Ihsan, pemanggilan pihak Mercedez bertujuan untuk mengecek kondisi bus yang mengalami kecelakaan, apakah saat terjadi kecelakaan pengereman bus dapat berfungsi atau tidak. "Hari ini juga tim sudah ke TKP, untuk olah TKP dari pihak pemilik merk Mercedes Benz kami periksa dan bawa ke TKP untuk melakukan semacam pengecekan kondisi termasuk kendaraan apakah ada pengereman pihak mercy yang mengetahui apakah berfungsi," kata Ihsan ditemui di Polres Bantul, Senin (7/2/2022), dikutip Tribun Jogja dari laman kompas.com.

Ihsan menjelaskan data yang didapat dari saksi ahli yakni pihak ATPM Mercedes Benz akan diperkuat dengan keterangan saksi-saksi yang berada di TKP maupun pemeriksaan saksi yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. "Nanti diperkuat keterangan saksi, dimana saksi ada beberapa diperiksa sekarang ada 3 orang saksi. Berikutnya menunggu kondisi dari korban saat ini masih dirawat karena masih menjalani perawatan tidak mungkin diperiksa," jelas dia.

Baca juga: Mulyadi Kehilangan 7 Anggota Keluarga dalam Kecelakaan Bus di Imogiri : Semua Kehendak Allah

Ia membeberkan dari 3 orang saksi yang sudah dimintai keterangan sudah termasuk kernet bus. "Intinya kami susah memeriksa 3 orang di TKP termasuk kernet bus diperiksa keterangan saksi diperkuat dengan olah TKP maupun TAA untuk melihat penyebab utama laka," katanya.

Ihsan menjelaskan hingga sekarang ini belum ada penetapan tersangka karena pemeriksaan saksi-saksi masih beegulir, tim TAA masih melakukan analisis, serta dibutuhkan keterangan dari saksi ahli yakni Mercedes Benz. "Progres penanganan kasusnya sampai hari ini belum ada tersangka. Karena masih bergulir pemeriksaan saksi, analisis TAA, saksi ahli baik mekanik Mercy KNKT, dan periksa untuk memberikan kesaksian ahlinya. Bagian menetapkan 2 alat bukti dan tersangka," kata dia.

Baca juga: Berita DIY : Laka Bus Pariwisata di Imogiri Bantul, 13 Orang Meninggal Dunia

(*/almurfi syofyan/ Tribun Jogja /kompas.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved