Pasien Dirawat di Isoter Borobudur Kota Magelang Bertambah jadi 30 Orang

Jumlah pasien yang dirawat di isolasi terpusat (isoter) Hotel Borobudur Indah Kota Magelang terus bertambah. 

Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting
Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Magelang dr. Istikomah 

TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Jumlah pasien yang dirawat di isolasi terpusat (isoter) Hotel Borobudur Indah Kota Magelang terus bertambah. 

Hingga Senin (07/02/2022) pukul 14.00 WIB jumlah pasien terdata sebanyak 30 orang. Dengan rincian pasien laki-laki sebanyak 13 orang dan pasien perempuan 17 orang. 

Sebelumnya, pada Minggu (06/02/2022) pasien yang dirawat sebanyak 28 orang. Dengan rincian pasien laki-laki sebanyak 13 orang dan  pasien perempuan 15 orang.

Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Magelang dr. Istikomah mengatakan, bertambahnya jumlah pasien yang dirawat di isoter tak lepas dari penguatan  pemeriksaan 3T (testing, tracing, dan treatment).

"Penambahan kasus ini merupakan hasil tracing yang dilakukan oleh para tracer kepada para kontak erat. Ternyata, dari hasil antigennya menunjukkan hasil positif sehingga harus segera dirujuk untuk melakukan isolasi. Saat ini, kami pusatkan perawatan di isoter agar lebih mudah dipantau bila dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri (isoman),"ucapnya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, pada Senin (07/02/2022).

Ia menambahkan, dari pasien yang menjalani perawatan di isoter belum ditemukan indikasi kasus varian Omicron.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Kota Yogya Tembus 278 Pasien

Baca juga: Aturan Main Baru Pembatasan PPKM level 3 Jabodetabek, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Bandung

Pihaknya pun, turut mengirimkan sample para pasien untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sejauh ini, belum ada temuan varian Omicron. Masih Delta. Kami juga sudah mengirimkan sample ke laboratorium untuk dilakukan Whole Genome Squenzing (WGS),"ucapnya.

Ia  melanjutkan, kapasitas  kamar di isoter Borobudur hanya  terdapat 37 kamar dengan daya tampung 74 pasien.

Sementara itu, kamar yang sudah terpakai sebanyak 18 kamar dengan total 30 pasien. Dan, hanya tersisa 19 kamar lagi.

"Kami pun sudah lakukan antisipasi jika nanti kapasitas kamar penuh. Namun, masih kami masih rembukkan untuk alternatifnya, apakah penambahan lokasi isoter atau lain sebagainya,"ujarnya.

Di samping itu, persentase BOR di rumah sakit rujukan RSU Tidar, RSUD Budi Rahayu, RST dr Soedjono, dan RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang pun mengalami kenaikan.

Ia mengatakan,  total tingkat keterisian kamar di rumah sakit rujukan sudah berada di level sedang.

"Untuk BOR terjadi peningkatan, berada di level sedang atau persentasenya di angka sekitar 6 persenan. Kenaikan BOR ini, juga dipicu banyaknya pasien dari luar Kota Magelang yang mendapatkan perawatan di sini (RS Rujukan Kota Magelang,"urainya. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved