Kecelakaan Bus di Imogiri

Soal Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Polisi Sebut Ada Indikasi Rem Blong

Polres Bantul menyelidiki penyebab kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata di Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Bus pariwisata mengalami kecelakaan di Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, pada Minggu (6/2/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Polres Bantul menyelidiki penyebab kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata di Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, pada Minggu (6/2/2022).

Kecelakaan tunggal itu merenggut 13 nyawa termasuk sopir bus bernama Ferianto (35) warga Sukoharjo, Jawa Tengah. Sedangkan 34 penumlang lainnya mengalami luka-luka.

Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, kecelakaan tersebut bermula ketika bus kesulitan menanjak di kawasan Bukit Bego.

Agar bisa melintasi tanjakan, sebagian penumpang diminta turun untuk mengurangi beban kendaraan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Sopir Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Bantul Meninggal Dunia

Setelahnya, bus yang mengangkut 47 penumpang itu berhasil melewati tanjakan meski secara perlahan.

Namun naas saat melaju di turunan, bus tiba-tiba oleng dan kehilangan kendali.

"Menaiki Bukit Bego kendaraan tidak kuat sehingga sebagian penumpang turun agar kendaraan bisa menaiki tanjakan," terang Ihsan dalam konfrensi pers di Polres Bantul, Minggu (6/2/2022). .

Dari penuturan saksi yang berada di dalam bus, sebelum kejadian sopir tampak panik karena tak bisa mengendalikan kendaraannya.

"Dari penuturan saksi yang di sebelah sopir, sopir tampak panik dan memainkan persenlingnya," terangnya.

Bus kemudian menabrak tebing saat hendak menghindari kendaraan yang ada di depannya.

"Pada saat turunan teraebut kendaeaan melaju turun dan tiba-tiba oleng," katanya.

Polisi memastikan akan segera mengevakuasi bangkai bus yang ringsek pada malam ini.

Seluruh korban juga sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian dan relawan.

Langkah itu dilakukan untuk mencegah adanya kecelakaan lalu lintas lainnya mengingat kejadian berada di daerah rawan.

Ihsan mengungkapkan, saat tiba di lokasi kejadian, petugas menemukan empat penumpang yang tewas di tempat. Sedangkan 9 sisanya termasuk sang supir meninggal saat menuju rumah sakit.

"Saat ini ada 14 orang yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati, 12 orang di RS PKU Muhammadiyah, dan 8 orang di RS Nur Hidayah," terangnya.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab utama kecelakaan. Dari hasil penyelidikan awal, Ihsan menyebut adanya indikasi rem blong. 

Dia menjelaskan, penumpang bus wisata dari Sukoharjo itu sebenarnya tengah mengikuti family gathering. Dalam perjalanan, mereka menggunakan dua bus pariwisata.

Baca juga: FOTO-FOTO Evakuasi Bangkai Bus Pariwisata Usai Hantam Tebing di Imogiri Bantul

Untuk bus pertama telah jauh mendahului bus kedua yang mengalami kecelakaan.

Menurutnya, kondisi bus kedua ini memang lebih buruk.

Sebab bus tersebut kesulitan menanjak saat melintasi bukit Bego.

"Ini rombongan family gathering perusahaan di Sukoharjo dengan tujuan Breksi, Hutan Pinus, dan Parangtritis. Kendaeraan pertama sudah mendahului. Ini sedang kita selidiki kenapa ketinggalan,  ada indikasi rem tidak berfungsi," terangnya.

Sementara itu, Wadir Lantas Polda DIY AKBP Hendra Gunawan mengungkapkan, menindaklanjuti kejadian tersebut polisi akan menghimpun keterangan dari saksi-saksi juga menerjunkan tim analisis ke lapangan.

"Ini untuk menyelidiki penyebab kecalakan. Besok baru kita terjunkan karena tadi sudah gelap dan hujan sehingga sulit untuk menurunkan alat," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved